Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Blokade Jalan, Kesal Bupati Perintahkan Posko Covid-19 Dibongkar

Kompas.com - 14/05/2020, 18:58 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, memblokade ruas jalan lintas Seram yang menghubungkan tiga kabupaten di wilayah tersebut, Kamis (14/5/2020).

Aksi blokade dilakukan setelah Bupati Seram Bagian Barat Muhamad Yasin Payapo memerintahkan pembongkaran posko Covid-19 yang dibangun warga Kairatu.

Posko itu dibangun untuk mencegah kunjungan warga desa tetangga yang warganya baru saja meninggal karena terpapar Covid-19.

Baca juga: Agar Kasus Pemerkosaan Tak Dilaporkan, Anggota DPRD Tawarkan Korban Uang Rp 500 Juta

Warga menutup perbatasan desa dengan pohon.

Aksi itu menyebabkan pengendara sepeda motor dan mobil yang hendak melintas tertahan.

“Kami marah karena Pak Bupati seng (tidak) memikirkan keselamatan warga. Posko yang katong (kami) bangun itu jelas untuk melindungi masyarakat, tapi antua (bupati) suru bongkar,” kata Angky, salah satu warga Kairatu yang dihubungi Kompas.com dari Ambon, Kamis.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri karena Tak Mau Bangun untuk Siapkan Makan Sahur

Dia menjelaskan, posko itu dibangun karena warga dari desa sebelah yang meninggal terpapar virus corona tidak dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

“Banyak orang melayat, banyak yang ikut ke pemakaman. Kita tahu sendiri risikonya seperti apa kalau pemakaman jenazah Covid-19 seperti itu. Jadi kita ambil langkah pencegahan, tapi justru bupati menentang kami,” ungkapnya.   

 

Dihubungi secara terpisah, Camat Kairatu Safri Tutupoho membenarkan pembokiran jalan tersebut.

“Mereka (warga) marah karena Pak Bupati memerintahkan posko dibongkar, tapi posko itu belum dibongkar,” kata Sapri.

Hingga Kamis malam, pihak kecamatan, pemerintah desa, dan kepolisian setempat masih bernegosiasi dengan warga agar ruas jalan dapat kembali dibuka.

“Malam ini memang masih diblokir, tapi ada mobil yang sudah bisa lewat. Sabar dulu nanti saya jelasakan lagi, ini saya masih di lapangan, kita lagi tangani,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com