Saat Pasien Covid-19 yang Sembuh Dilepas dengan Penghormatan oleh Petugas Medis dan Polisi

KUPANG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlihat berbeda dari biasanya.

Rabu (13/5/2020) pagi, sejumlah tenaga medis mulai perawat hingga dokter nampak berbaris rapi di halaman rumah sakit.

Tak ketinggalan juga, sejumlah anggota polisi ikut berbaris rapi dengan petugas medis.

Baca juga: Seorang Pengepul Sayur Positif Corona, Memiliki Riwayat Perjalanan ke Pasar

Moment langka yang jarang dilakukan para petugas medis dan polisi tersebut ternyata bukan tanpa alasan.

Mereka sengaja menggelar aksi tersebut demi memberikan kesan khusus bagi satu pasien Covid-19 yang berhasil sembuh.

Pasien itu berasal dari klaster Sukabumi yang mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis RSB Titus Uly Kupang.

Suasana haru dan suka cita pun terasa, ketika para tenaga medis yang sudah menunggu pasien di pintu keluar RSB, memberikan tepuk tangan dan penghormatan kepada pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Pasien tersebut sudah diizinkan pulang ke SPN Polda NTT.

Moment spesial ini memberikan semangat tersendiri bagi pasien yang kini masih dalam masa pemulihan pasca-sembuh dari Covid-19.

Kabiddokes Polda NTT Kombes Pol, Sudaryono, mengatakan, pasien itu sembuh, setelah dirawat selama dua pekan di RSB.

Pasien itu, kata Sudaryono, telah diantar ke SPN Kupang untuk menjalani karantina lagi bersama rekan-rekannya yang lain.

Baca juga: Pulang Kampung di Tengah Pandemi Covid-19, 2 ASN Ini Terancam Dipecat

"Saya atas nama pimpinan Polda NTT menyampaikan selamat kepada rekan kita yang telah selesai melaksanakan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara kurang lebih selama dua minggu karena positif Covid-19," ujar Sudaryono.

Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para petugas medis yang sudah mendukung perawatan pasien Covid 19 ini.

"Tentunya rekan kami siswa SIP Sukabumi yang sekarang sudah berada di Kupang ini dapat sembuh dari Covid-19. Pasien ini telah dinyatakan sembuh melalui standar WHO di mana melalui tes swab dua kali, dinyatakan negatif," ujar dia.