KUPANG, KOMPAS.com - Fortunatus Roland Lamepa (20), mahasiswa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kesulitan mengikuti proses kuliah secara daring (online) selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Roland yang kuliah sebagai mahasiswa semester III program studi teknologi budidaya perikanan, jurusan perikanan kelautan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, tak memiliki ponsel untuk mengikuti kuliah online.
Ponsel Roland rusak sebelum perkuliahan online dimulai. Untuk tetap berkuliah, Roland terpaksa meminjam ponsel tetangga dan temannya.
Ia pun harus mengeluarkan uang untuk membeli pulsa dan paket internet agar bisa mengikuti perkuliahan online.
Tapi, Roland sudah seminggu tak bisa mengikuti perkuliahan online. Alasannya, tak ada uang untuk mengisi pulsa dan paket data internet.
Baca juga: Cerita Pelajar di NTT, Belajar Sambil Usir Burung yang Mengintai Padi di Sawah
Roland juga belum memiliki uang untuk memperbaiki ponselnya yang rusak.
Roland khawatir sudah berapa kali tidak mengikuti perkuliahan online. Apalagi, sebentar lagi memasuki masa ujian.
Sang ayah, Aloysius Lamanepa (58), berencana membeli ponsel untuk anaknya secara kredit. Tapi, rencana belum bisa dilakukan karena Aloysius masih membayar kredit sepeda motor untuk anaknya.
"Saya sudah kredit sepeda motor dan belum lunas. Sekarang saya mau kredit ponsel untuk Roland tetapi uang tidak cukup," kata Aloysius di kediamannya, Senin (11/5/2020).
Saat ini, Aloysius dan Roland tinggal di sebuah lahan kosong di RT 13/RW 05 Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT.
Sebuah rumah semi permanen yang dibuat berpetak-petak menjadi tiga kamar berdiri di lahan kosong tersebut. Mereka tinggal di sana sejak pindah ke Kupang pada 2014.