Risma menyampaikan, reagen PCR Kit Covid-19 itu berada di Institute of Tropical Disease (ITD) atau RS Unair sebanyak 10.000 kit dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya 10.000 kit.
Kemudian, untuk empat laboratorium yang baru yaitu RSUD Dr. Soetomo sebanyak 5.000 kit, RS UB sebanyak 5.000 kit, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) sebanyak 10.000 kit dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Surabaya sebanyak 1.000 kit.
“Karena itu, saya menyampaikan ke Pak Menteri, hingga tanggal 29 April 2020 kemarin kami belum terima. Jadi mohon kami dibantu. Karena sebetulnya kalau ini 2.000 pasien bisa kita tes semua, maka kita akan bisa pisahkan mana yang positif, mana yang negatif," ujar Risma.
Sebab, Risma menilai, jika sudah dilakukan tes swab maka akan memudahkan Pemkot Surabaya untuk memilah mana yang negatif dan positif.
Apalagi, jika setelah dilakukan tes dan ditemukan terdapat yang positif, maka bisa segera ditangani dengan cepat.
"Kalau mereka negatif bisa kita pisahkan supaya tidak tertular. Karena selama ini kita cuma bisa menugggu, sehari bisa sampai empat atau enam yang dites. Kan ini berat buat kita," terang Risma.
Setelah mendengar informasi tersebut, Risma mengaku Menkes menyatakan bakal segera mengirimkan reagen PCR yang ditujukan langsung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Kita akan lihat perkembangannya satu hari ini, karena beliaunya (Menkes) bilang, 'Bu Risma, kalau ada pesawat langsung saya kirim supaya cepat selesai'," kata Risma.