Salin Artikel

Risma Minta Bantuan 7.000 Reagen PCR untuk Tes Swab Pasien dan Tenaga Medis

Bahkan, Risma telah berkomunikasi langsung dengan Menkes Terawan Agus Putranto untuk kepastian bantuan alat tes swab tersebut.

Rencananya, reagen PCR Kit Covid-19 itu akan digunakan untuk melakukan tes swab terhadap 2.000 pasien dan 5.000 tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 di Surabaya.

"Jadi kami minta bantuan ke Bapak Menteri Kesehatan sekitar 7.000 sekian. 2.000 untuk pasien kami, karena pasien kami ada yang OTG, ODP dan PDP," kata Risma di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (30/4/2020) malam.

"5.000 itu permintaan dari tenaga medis di Surabaya. Jadi ada dokter dan perawat yang mereka juga ingin tes swab. Karena melihat kondisi seperti ini," ujar Risma.

Risma menyampaikan, beberapa pasien yang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG) hingga saat ini masih menunggu tes swab di rumah sakit maupun di rumah.

Mereka pun diminta melakukan isolasi mandiri sembari menunggu bantuan alat tes swab dari Kemenkes diberikan ke Pemkot Surabaya.

"Karena pasien kami ada yang OTG, ODP, PDP, bahkan ada yang rawat inap tiga-empat hari belum tes," kata Risma.

Menurut Risma, Terawan menyebut pada 25 April 2020, bantuan reagen PCR dari Kemenkes sudah disalurkan ke Tim Gugus Tugas Penganaan Covid-19 Provinsi Jawa Timur.

Karenanya, Risma berharap, agar reagen PCR tersebut bisa segera diberikan untuk dilakukan tes swab kepada pasien.


Risma menyampaikan, reagen PCR Kit Covid-19 itu berada di Institute of Tropical Disease (ITD) atau RS Unair sebanyak 10.000 kit dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya 10.000 kit.

Kemudian, untuk empat laboratorium yang baru yaitu RSUD Dr. Soetomo sebanyak 5.000 kit, RS UB sebanyak 5.000 kit, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) sebanyak 10.000 kit dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Surabaya sebanyak 1.000 kit.

“Karena itu, saya menyampaikan ke Pak Menteri, hingga tanggal 29 April 2020 kemarin kami belum terima. Jadi mohon kami dibantu. Karena sebetulnya kalau ini 2.000 pasien bisa kita tes semua, maka kita akan bisa pisahkan mana yang positif, mana yang negatif," ujar Risma.

Sebab, Risma menilai, jika sudah dilakukan tes swab maka akan memudahkan Pemkot Surabaya untuk memilah mana yang negatif dan positif.

Apalagi, jika setelah dilakukan tes dan ditemukan terdapat yang positif, maka bisa segera ditangani dengan cepat.

"Kalau mereka negatif bisa kita pisahkan supaya tidak tertular. Karena selama ini kita cuma bisa menugggu, sehari bisa sampai empat atau enam yang dites. Kan ini berat buat kita," terang Risma.

Setelah mendengar informasi tersebut, Risma mengaku Menkes menyatakan bakal segera mengirimkan reagen PCR yang ditujukan langsung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Kita akan lihat perkembangannya satu hari ini, karena beliaunya (Menkes) bilang, 'Bu Risma, kalau ada pesawat langsung saya kirim supaya cepat selesai'," kata Risma.


Hingga saat ini, Risma menyampaikan Pemkot Surabaya masih memberlakukan semua pasien  layaknya pasien terkonfirmasi Covid-19.

Hal ini lantaran tidak adanya reagen PCR yang digunakan untuk memastikan mereka apakah benar-benar positif atau negatif Covid-19.

"Jadi ya sudah kita rawat meskipun dia ODP. Kita beri makanan, vitamin, sekarang saya tambah menunya telurnya dari tiga jadi lima. Supaya kalau kekebalan tubuh bertambah, tidak jadi sakit. Kemudian kita tambah lemon juga," tutur Risma.

Hingga Kamis (30/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya tercatat ada 438 pasien positif, bertambah 44 kasus dari hari sebelumnya yang teecatat sebanyak 394 kasus positif.

Adapun jumlah pasien PDP sebanyak 1.129 orang dan pasien ODP sebanyak 2.487.

Pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh ada sebanyak 81 orang sedangkan pasien positif meninggal sebanyak 57 orang.

Pemerintah Kota Surabaya telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 28 April hingga 11 Mei 2020 untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/01/16000291/risma-minta-bantuan-7000-reagen-pcr-untuk-tes-swab-pasien-dan-tenaga-medis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke