MAUMERE, KOMPAS.com - Stefanus Harly (41), warga Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, dijemput paksa tim Satgas Covid 19 di rumahnya, Rabu (29/4/2020).
Stefanus dijemput untuk menjalani karantina terpusat di bekas kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka.
Hal itu dilakukan lantaran Stefanus tidak menjalani karantina mandiri di rumah setelah tiga kali pulang pergi Surabaya-Maumere.
Diketahui Surabaya merupakan zona merah Covid-19.
Baca juga: Viral Pasien Positif Covid-19 Berdebat dengan Petugas Tolak Diisolasi, Merasa Sehat
Saat dijemput petugas, Stefanus mengaku tidak mau dikarantina di Kota Maumere karena teringat istri dan anak di rumah.
Apalagi, saat ini sang istri tengah hamil.
Camat Kangae, Akualinus mengatakan, Stefanus bolak balik Surabaya-Maumere menggunakan mobil ekspedisi yang mengangkut barang.
Namun, selama bepergian, Stefanus tidak pernah melapor ke posko Covid-19, baik kabupaten ataupun desa. Sehingga, tim menjemputnya pada Senin (27/4/2020) siang.
"Makanya hari ini kita putuskan untuk jemput dia untuk karantina di Kota Maumere," ungkap Akualinus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (29/4/2020) malam.
Baca juga: Pasien Ini Dikenal Ngeyel, Sering Bantah Saran Petugas dengan Hadis