Salin Artikel

Pulang dari Surabaya, Pria Ini Tolak Dikarantina karena Tak Mau Tinggalkan Anak dan Istri

Stefanus dijemput untuk menjalani karantina terpusat di bekas kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka.

Hal itu dilakukan lantaran Stefanus tidak menjalani karantina mandiri di rumah setelah tiga kali pulang pergi Surabaya-Maumere.

Diketahui Surabaya merupakan zona merah Covid-19.

Saat dijemput petugas, Stefanus mengaku tidak mau dikarantina di Kota Maumere karena teringat istri dan anak di rumah.

Apalagi, saat ini sang istri tengah hamil.

Camat Kangae, Akualinus mengatakan, Stefanus bolak balik Surabaya-Maumere menggunakan mobil ekspedisi yang mengangkut barang.

Namun, selama bepergian, Stefanus tidak pernah melapor ke posko Covid-19, baik kabupaten ataupun desa. Sehingga, tim menjemputnya pada Senin (27/4/2020) siang.

"Makanya hari ini kita putuskan untuk jemput dia untuk karantina di Kota Maumere," ungkap Akualinus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (29/4/2020) malam.


Akualinus mengungkapkan, tim sudah memeriksa kondisi rumah Stefanus.

Ternyata kondisinya tidak memungkinkan untuk pasien menjalani karantina mandiri di rumah.

"Dia sempat meminta untuk karantina di rumah, tetapi lihat pembawaanya, dia tidak bisa. Tadi saja saat tim ke rumah, dia sedang berada di Terminal Kota Maumere. Tadi memang ia sempat melawan petugas," ucap Akualinus.

Akualinus telah memberikan penjelasan Stefanus, bahwa semua orang yang datang dari daerah terpapar, harus menjalani karantina meskipun tampak sehat.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/30/09140501/pulang-dari-surabaya-pria-ini-tolak-dikarantina-karena-tak-mau-tinggalkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke