Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Warganya Tak Dirawat dengan Baik, Seorang Kades Aniaya Perawat

Kompas.com - 17/04/2020, 12:03 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Seorang kepala desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan ke Polsek Kunir karena diduga menganiaya seorang perawat di ruang unit gawat darurat Puskesmas Kunir, Lumajang.

Aksi penganiayaan terekam kamera pengawas Puskesmas Kecamatan Kunir.

Di dalam video tersebut tampak seseorang menendang kursi roda yang dibawa oleh seorang perawat bernama Rayi Ilhamifa.

Rayi mengatakan, peristiwa itu terjadi saat ia sedang membantu temannya di ruang UGD, yang saat itu sedang menangani banyak pasien.

Baca juga: Sederet Aksi Kasar Warga Tak Terima Ditegur untuk Pakai Masker, Todongkan Pisau hingga Tampar Perawat

 

Namun, tiba-tiba datang seseorang dengan marah-marah dan langsung menendang kursi roda hingga mengenai kaki perawat tersebut.

Pria itu terlihat dua kali menendang kursi roda. Seorang wanita yang berada di lokasi terlihat mencoba melerai.

"Salah saya apa? Perasaan saya kan (pasien) sudah meninggal, sudah ditangani teman saya. Saya kok enggak diperbolehkan menangani pasien baru. Bapak ini siapa," ujar Rayi dikutip dari Kompas TV, Kamis (16/4/2020).

Sementara RP, kepala desa yang diduga menganiaya perawat Puskesmas Kunir mengatakan, ia kesal karena salah satu warganya yang meninggal tidak segera ditangani oleh pihak puskesmas.

"Itu kan karena mobil ambulans sudah datang, sopirnya enggak bawa HP. Saya suruh jemput dari perawat itu, dari yang nangani UGD itu saya suruh jemput. Lakinya ya Rayi aja," ujar RP.

 

Kapolsek Kunir Iptu Hariyono mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dugaan kasus penganiayaan itu.

Baca juga: Di Balik Kecemasan Warga Sewakul Usai Tolak Jenazah Perawat Positif Corona

Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Polisi juga sudah memediasi kedua belah pihak. Namun, pihak korban meminta kasus penganiayaan itu dilanjutkan melalui jalur hukum.

"Saksi-saksi sudah kita periksa, termasuk terlapor juga sudah, pelapor sudah.
Duluan kan pelapor kemari kita periksa," ujar Hariyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com