Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Sewakul, Penolakan Jenazah Perawat Berujung Kecemasan

Kompas.com - 14/04/2020, 11:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nama Desa Sewakul menjadi perbincangan setelah seorang ketua RT di wilayah tersebut menolak pemakaman jenazah perawat RSUP Kariadi Semarang positif Covid-19 yang meninggal pada Kamis (9/4/2020) lalu.

Sang perawat rencananya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Kelurahan Bandardjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Namun karena ditolak warga sekitar TPU, jenazah perawat tersebut dipindah ke Bergota, kompleks makam keluarga Dr Kariadi Kota Semarang.

Baca juga: Kekhawatiran Warga Sewakul Ungaran Ditolak Berobat Dipastikan Tak Terjadi, Ini Alasan PPNI

Kejadian tersebut sempat menjadi perhatian publik setelah video penolakan pemakaman viral di media sosial.

Pasca-penolakan tersebut, tiga tokoh masyarakat Desa Seaklu diamankan polisi. Mereka adalah THP (31), BSS (54), dan S (40).

Mereka ditangkap pada Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Pasca-penolakan Pemakaman Perawat, Warga Sewakul: Kami Minta Maaf, Itu Dilakukan oleh Oknum

Tiga orang tersebut diduga telah memprovokasi 10 warga untuk memblokade jalan masuk menuju ke TPU Sewakul.

"Para tersangka melakukan tindakan berupa provokasi warga dan menghalangi-halangi serta melarang petugas pemakaman yang akan melaksanakan tugasnya memakamkan jenazah yang terinfeksi virus corona," jelas Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Budi Haryanto saat dikonfirmasi, Sabtu (11/4/2020).

Baca juga: PPNI Jamin Warga Sewakul Tetap Dapatkan Perawatan Kesehatan

Tak semua warga menolak

Ilustrasi pasien terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi pasien terinfeksi virus corona
Soleh salah satu warga Desa Sewakul bercerita tak semua warga menolak pemakaman tersebut.

Ia mengatakan penolakan hanya dilakukan oleh oknum warga.

"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia. Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020).

Menurut Sholeh, akibat penolakan tersebut, nama Desa Sewakul menjadi buruk.

"Padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ungkapnya.

Baca juga: Warga Sewakul: Kami Takut Juga Bila Sakit Tidak Dirawat dan Berobat Ditolak

Sholeh mengatakan yang dikhawatirkannya adalah jika ada warga yang membutuhkan layanan kesehatan dan melihatkan KTP sebagai warga Sewakul.

Ia takutnya petugas medis tidak mau melayaninya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com