SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Polrestabes Surabaya dan TNI menggelar patroli gabungan skala besar untuk mencegah penyeberan virus corona baru atau Covid-19.
Patroli gabungan yang menyasar pengunjung warung kopi dan kafe itu telah dilakukan sejak Senin (13/4/2020).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, patroli gabungan tersebut akan terus digelar.
"Tujuannya, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar sementara waktu tidak mengadakan kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul," kata Eddy saat dikonfirmasi, Rabu (15/4/2020).
Baca juga: Warga yang Nongkrong di Kafe Langsung Bubar Setelah Tahu Hasil Rapid Test Pengunjung Lain Reaktif
Selain melakukan sosialisasi physical distancing, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, jajaran Polrestabes Surabaya, TNI, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) ini juga mewajibkan semua pengunjung cafe untuk mengikuti rapid test virus corona baru.
"Supaya tidak lagi ada kerumunan-kerumunan yang sifatnya massal dengan banyak orang, dan sekaligus kita lakukan rapid test," ujar Eddy.
Pemerintah Kota Surabaya akan terus mengedukasi masyarakat untuk menjaga jarak dan tak berkumpul.
Sebab, langkah terbaik memutus rantai penyebaran virus corona baru dengan cara menjaga jarak dan tetap di rumah.
"Tidak perlu keluar ketika itu tidak penting, karena itu kegiatan kumpul-kumpul, kami mohon kepada masyarakat untuk dikurangi," kata dia.
Menurut Eddy, rapid test dilakukan sebagai upaya deteksi dini. Rapid test tak bisa menentukan seseorang terinfeksi virus corona baru atau tidak.