Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2020, 14:42 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah membuat rencana terukur untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hal itu menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meminta empat daerah di Jawa Timur, salah satunya Surabaya, membuat rencana pencegahan terukur karena angka penyebaran Covid-19 cukup tinggi.

Fikser menyebut Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan sejumlah cara untuk menangani penyebaran Covid-19.

"Maksud beliau itu apa? Ini harus diperjelas. Penanganan ini benar-benar sudah kita tangani. Kami juga terus memantau ODP, PDP dan kita ikuti terus mereka. Dalam perkembangannya memang ada yang sudah sehat dan sembuh, ada yang memang statusnya bergeser jadi terkonfirmasi," kata Fikser saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).

Menurutnya, jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya selalu turun ke lapangan mencari dan menelusuri orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan pasien positif Covid-19.

Baca juga: UPDATE: 474 Kasus Covid-19 di Jatim, Sampang dan Sumenep Masih Zona Hijau

"Termasuk rapid test kita jalan terus, penyemprotan disinfektan, dan melokalisasi kawasan-kawasan tertentu. Ada yang sudah kami evakuasi," kata Fikser.

Hal itu, menurut Fikser, merupakan upaya Pemkot Surabaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Alasan kasus positif tinggi

Ia menjelaskan, banyaknya kasus positif Covid-19 yang terungkap di Surabaya karena tim medis turun langsung melakukan rapid test.

Masyarakat Surabaya juga aktif melapor lewat aplikasi Lawan Covid-19.

"Laporan yang masuk itu kita terima lalu kita datangi dan dilakukan tes, ternyata ada juga yang positif. Penelusuran kami memang mendapatkan itu semua (kasus positif), jadi terungkapnya memang cukup besar," ujar Fikser.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com