Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Gencar Patroli ke Kafe, Warga yang Dinyatakan Reaktif akan Diisolasi

Kompas.com - 15/04/2020, 18:42 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Polrestabes Surabaya dan TNI menggelar patroli gabungan skala besar untuk mencegah penyeberan virus corona baru atau Covid-19.

Patroli gabungan yang menyasar pengunjung warung kopi dan kafe itu telah dilakukan sejak Senin (13/4/2020).

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, patroli gabungan tersebut akan terus digelar.

"Tujuannya, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar sementara waktu tidak mengadakan kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul," kata Eddy saat dikonfirmasi, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Warga yang Nongkrong di Kafe Langsung Bubar Setelah Tahu Hasil Rapid Test Pengunjung Lain Reaktif

Selain melakukan sosialisasi physical distancing, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, jajaran Polrestabes Surabaya, TNI, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) ini juga mewajibkan semua pengunjung cafe untuk mengikuti rapid test virus corona baru.

"Supaya tidak lagi ada kerumunan-kerumunan yang sifatnya massal dengan banyak orang, dan sekaligus kita lakukan rapid test," ujar Eddy.

Pemerintah Kota Surabaya akan terus mengedukasi masyarakat untuk menjaga jarak dan tak berkumpul.

Sebab, langkah terbaik memutus rantai penyebaran virus corona baru dengan cara menjaga jarak dan tetap di rumah.

"Tidak perlu keluar ketika itu tidak penting, karena itu kegiatan kumpul-kumpul, kami mohon kepada masyarakat untuk dikurangi," kata dia.

Menurut Eddy, rapid test dilakukan sebagai upaya deteksi dini. Rapid test tak bisa menentukan seseorang terinfeksi virus corona baru atau tidak.

 

Eddy menegaskan, warga yang dinyatakan positif dalam rapid test saat patroli gabungan akan diisolasi di rumah sakit rujukan virus corona. 

"Ini (patroli gabungan) akan kita lakukan terus, nanti kalau sampai itu kita temukan positif langsung kita isolasi, kita siapkan rumah sakit rujukan," kata dia.

Untuk diketahui, rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Baca juga: Viral Foto 2 Pria Bermesraan, Salah Satunya Oknum Anggota Polri

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang, harus dilakukan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com