KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang meletus pada Jumat (10/4/2020) malam menyebabkan warga di pesisir Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Hal itu mereka lakukan karena takut letusan tersebut akan mengakibatkan bencana tsunami seperti pengalaman sebelumnya.
“Warga di pesisir Kalianda langsung mengungsi ke gunung. Trauma karena tsunami kemarin,” kata Umar, warga Lampung Selatan.
Hal sama juga disampaikan Rahmatullah (Rahmat), warga Pulau Sebesi yang berada 19 kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
Menurutnya, akibat letusan itu warga di sekitar pantai memilih untuk mengungsi.
“Tadi warga yang ada tinggal di bibir pantai langsung mengungsi. Ada peringatan tadi,” kata Rahmat.
Dikatakannya, pada Jumat malam itu ia mengaku mendengar letusan GAK sebanyak dua kali. Yaitu pada pukul 22.00 WIB dan 23.00 WIB.
Akibat terjadinya letusan GAK itu menyebabkan hujan abu di daerah tempat tinggalnya saat ini.
“Abunya tebal, dari jam 12 malam tadi turun. Sampai di depan rumah ini masih ada abunya,” kata Rahmat.