Dari data Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau tersebut diketahui terjadi sebanyak 2 kali pada Jumat malam.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Sementara, letusan GAK kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa letusan GAK yang terjadi pada Jumat malam tersebut tak berpotensi tsunami. Karena itu masyarakat diminta tetap tenang.
"Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dilansir dari Antaranews.
Erupsi GAK berdasarkan catatan sensor BMKG, dikatakannya, juga lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018.
Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Aprillia Ika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.