Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2020, 17:55 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS. com - Wabah virus corona (Covid-19) berdampak pada terus menurunnya tingkat okupansi hotel di Kota Tegal, Jawa Tengah.

Beberapa di antaranya bahkan harus gulung tikar atau merumahkan ratusan karyawannya tanpa kompensasi.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tegal, Saunan Rasyid, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal turut memperhatikan kondisi tersebut.

Baca juga: Kota Tegal Sudah Ajukan PSBB,Tunggu Izin Turun Terapkan Isolasi Wilayah

Salah satu langkah yang bisa ditempuh pemerintah, menurutnya, adalah memberikan keringanan atau penangguhan pajak.

"Sangat memprihatinkan, tingkat hunian rata-rata sudah bawah 20 persen atau 10 sampai 15 persen dari sebelumnya 50-60 persen. Kami harap Pemkot memperhatikan ini, apalagi hotel dan restoran menyumbang PAD (pendapatan asli daerah) cukup besar," kata Saunan, di Hotel Pesonna, Kota Tegal, Kamis (9/4/2020).

Menurut Saunan, sudah 250 karyawan hotel di Tegal yang dirumahkan. Tindakan itu dilakukan pemilik hotel sebagai bentuk efisiensi.

"Pendapatan sangat jauh dari harapan, untuk menutup operasional saja tidak cukup. Langkah yang paling utama yang bisa kita lakukan adalah efisiensi, salah satunya merumahkan karyawan," kata Saunan yang juga General Manager Hotel Pesonna Kota Tegal.

Baca juga: Ratusan Pekerja Dirumahkan Tanpa Kompensasi, Pemkot Tegal Diminta Beri Bantuan

Saunan telah melayangkan surat permohonan ke pihak Pemkot Tegal membicarakan masalah ini.

"Namun sampai sekarang belum ada jawaban, mungkin memang Pemkot masih sibuk," terang Saunan.

Keringanan atau penangguhan pajak hotel, disebut Saunan, sudah diberikan berlaku di Semarang, Solo, dan Purwokerto. Pemerintah Kota Tegal diharap mengambil tindakan serupa.

"Kalau sampai dua bulan ke depan masih begini akan lebih banyak lagi, istilahnya kehabisan bensin. Kalau cash flow-nya bagus masih mending ada cadangan. Kalau sampai April, Mei, Juni masih begini mungkin banyak lagi yang berhenti operasi," sebut Saunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com