Perempuan asal Kecamatan Cepiring, Kendal, ini terketuk hatinya untuk ikut membantu perjuangan tenaga medis.
“Kasihan dokter dan perawat. Kalau mereka juga terkena covid 19, bagaimana dengan masyarakat lain,” ujarnya.
Istiqomah, yang juga menerima jahitan di rumah mengaku bergabung menjadi relawan sejak dua hari lalu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kendal, Sukron Samsul Hadi, mengatakan bahan yang digunakan untuk membuat APD adalah spunbond, jenis kain anti air.
Baca juga: Semua Napinya Dibebaskan, Lapas Terbuka 2B Kendal Kini Kosong
Dalam sehari, rata-rata ada 30 penjahit yang ikut menjadi relawan membuat APD. Para relawan itu, kebanyakan dulunya pernah belajar menjahit di BLK Kendal.
“Tapi ya, itu. Orangnya berubah-rubah. Hari ini mungkin dia masuk, tapi besoknya tidak, tapi ada relawan lain yang menggantikannya,” ujarnya.
Sukron, menjelaskan para relawan itu bekerja mulai 08.00 WIB hingga 13.00 WIB. Dalam sehari rata-rata mereka bisa menyelesaikan 25 APD.
“Saat ini kami berencana membuat 500 APD. Anggaran untuk membuat APD ini, dari Dinas dan CSR,” akunya.
Setelah nanti pembuatan APD selesai, akan dilanjutkan membuat masker dari kain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.