Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Penjahit Ini Rela Kerja Siang Malam Demi APD untuk Tenaga Medis

Kompas.com - 06/04/2020, 20:48 WIB
Slamet Priyatin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com- Puluhan penjahit di Kendal, Jawa Tengah, rela bekerja siang dan malam agar bisa membuatkan alat pelindung diri (APD)untuk tenaga medis yang sedang menangani pasien Covid-19.

Pada siang hari para penjahit ini datang ke Balai Latihan Kerja (BLK) Kendal untuk membuat APD, sedangkan pesanan pelanggan mereka selesaikan pada malam hari.

“Di rumah, saya menerima permak baju dan celana. Saya kerjakan setelah pulang dari BLK, “ ucap Anissa, salah satu penjahit yang ikut membuatkan APD di BLK Kendal, Senin (6/04/2020).

Baca juga: Pemerintah Akui Sulit Mendapatkan Alat Rapid Test dan APD

Anissa yang tinggal di Desa Bulugede, Kecamatan Gemuh, Kendal, bahkan rela menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer dari rumahnya ke lokasi pembuatan APD.

Padahal, orang yang terlibat dalam pembuatan APD tersebut tidak mendapat upah.

“Saya dengan iklas mengerjakan semuanya ini, tanpa uang saku atau honor,” akunya.

Anissa rela meninggalkan sementara pekerjaan yang memberikannya uang karena ingin mendukung tenaga medis dan membuat wabah virus corona cepat hilang dari Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa Unhas Ikut Relawan Corona dapat Bobot SKS

Tidak hanya Anissa, Istiqomah juga punya alasan serupa ikut menjadi relawan penjahit APD di BLK Kendal.

 

Perempuan asal Kecamatan Cepiring, Kendal, ini terketuk hatinya untuk ikut membantu perjuangan tenaga medis.

“Kasihan dokter dan perawat. Kalau mereka juga terkena covid 19, bagaimana dengan masyarakat lain,” ujarnya.

Istiqomah, yang juga menerima jahitan di rumah mengaku bergabung menjadi relawan sejak dua hari lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kendal, Sukron Samsul Hadi, mengatakan bahan yang digunakan untuk membuat APD adalah spunbond, jenis kain anti air.

Baca juga: Semua Napinya Dibebaskan, Lapas Terbuka 2B Kendal Kini Kosong

Dalam sehari, rata-rata ada 30 penjahit yang ikut menjadi relawan membuat APD. Para relawan itu, kebanyakan dulunya pernah belajar menjahit di BLK Kendal.

“Tapi ya, itu. Orangnya berubah-rubah. Hari ini mungkin dia masuk, tapi besoknya tidak, tapi ada relawan lain yang menggantikannya,” ujarnya.

Sukron, menjelaskan para relawan itu bekerja mulai 08.00 WIB hingga 13.00 WIB. Dalam sehari rata-rata mereka bisa menyelesaikan 25 APD.

“Saat ini kami berencana membuat 500 APD. Anggaran untuk membuat APD ini, dari Dinas dan CSR,” akunya.

Setelah nanti pembuatan APD selesai, akan dilanjutkan membuat masker dari kain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com