Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Oknum Pembina Pramuka Berujung Pembunuhan, Berawal dari Pesan Facebook

Kompas.com - 05/04/2020, 10:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RN (13) siswi SMP di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumetara Selatan dibunuh pembina pramukanya.

Pembunuhan berawal saat Kamis (3/4/2020) malam, Aldy Sukma Wijaya (19) sang pembina pramuka mengirim pesan Facebook ke RN.

Aldy meminta RN datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan Pramuka pada Jumat (3/4/2020) pukul 09.00 WIB.

Pesan tersebut diterima RN. Gadis 13 tahun itu pergi ke sekolah walaupun kegiatan belajar mengajar libur karena wabah corona.

Baca juga: Fakta Kasus Pembunuhan ABG yang Hendak Jadi Pagar Ayu di Kalbar, Dibuntuti Pelaku, Dibunuh lalu Diperkosa

RN diantar oleh orangtuanya. Tanpa curiga, siswi kelas 1 SMP itu masuk ke sekolah dan orangtuanya menunggu di depan pagar sekolah.

Di dalam sekolah, RN bertemu dengan Aldy. Sang pembina pramuka itu lalu mengajak RN ke lapangan belakang sekolah.

Ia kemudian menyuruh RB balik badan. Tanpa banyak bicara, pemuda 19 tahun itu memukul bagian belakang tubuh RN menggunakan balok kayu yang sudah ia siapkan.

RN pun pingsan. Aldy kemudian membawa tubuh RN ke hutan belakang sekolah. Ia mengira RN telah tewas.

Baca juga: PNS yang Ditemukan Tewas di Hutan Pinus Bandung Diduga Korban Pembunuhan

Aldy kemudian mencabuli tubuh RN. Namun ia terkejut saat melihat tubuh RN masih bergerak.

Karena panik, Aldy menusukkan kayu ke tubuh RN berulang-ulang. Setelah dipastikan tewas, Aldy memperkosa mayat RN.

Ia kemudian mengikat mayat RN dan meninggalkannya dikebun.

Saat pembunuhan terjadi, orantua RN masih menunggu anak gadisnya di depan gerbang sekolah. Ia menunggu hingga Jumat sore.

Baca juga: Pembunuhan Sadis ABG di Kalbar, Usai Dibunuh Korban Disetubuhi Pelaku

Karena cemas dan khawatir sang anak tak kunjung keluar, ia pun melapor ke polisi.

Setelah dicari, RN ditemukan tewas dengan luka yang mengenaskan di hutan belakang sekolah.

Polisi pun melakukan penyelidikan. Tak berapa lama, polisi menangkap Aldy sang pembina pramuka.

Aldy ditangkap di rumahnya di Desa Tebung Kampung, Kecamatan Smidangaji.

"Dugaannya pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," kata Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan ABG yang Hendak Jadi Pagar Ayu di Kalbar

Jatuh cinta dan jadi pembina pramuka agar bisa bertemu

Ilustrasi.Thinkstock Ilustrasi.
Aldy sudah cukup lama jatuh cinta pada RN. Pada polisi, Aldy menyebut jika RN memiliki wajah yang cantik.

Aldy selama ini sering memperhatikan RN yang tinggal dekat dengan rumahnya.

Bahkan Aldy rela membantu kegiatan pramuka di sekolah RN tanpa dibayar agar bisa dekat dengan RN.

Gadis 13 tahun itu selama ini dikenal aktif dan suka mengikuti kegiatan pramuka.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan ABG di Kalbar, Setelah Tewas Korban Disetubuhi

Namun cinta sang pembina pramuka bertepuk sebelah tangan. Ia tak berhasil merebut hati gadis 13 tahun tersebut.

“Saya sudah lama naksir, tapi susah mendekatinya,” kata Aldy.

Ia juga mengatakan hingga pembunuhan terjadi, tak ada hubungan asmara antara dia dengan RN.

Sementara itu, kepala sekolah RN, Sugiri mengatakan bahwa pelaku adalah alumni dari SMPN yang sama dengan korban dan rumah mereka dekat dengan sekolah.

Ia juga menegaskan bahwa pelaku tidak ada ikatan kerja dengan SMPN tersebut.

Baca juga: Sempat Ditunda Karena Covid-19, Sidang Kasus Pembunuhan oleh Aulia Kesuma Tetap Digelar Hari Ini

“Memang sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tidak dibayar,” kata Sugiri.

Dari hasil penyelidikan polisi, kasus pembunuhan tersebut duduga ada unsur perencanaan.

Dari TKP, polisi mengamankan barang bukti berupa satu batang kayu bulat dengan panjang 80 sentimeter dan pakaian pramuka milik korban.

Bukan pembina Pramuka

Mengenai status pelaku, Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka Guritno mengatakan, Aldy bukan seorang pembina pramuka.

"Dia bukan seorang pembina atau pembantu pembina atau instruktur latihan Pramuka. Yang bersangkutan hanya pernah membantu pelaksanaan sebuah kegiatan Pramuka di Gugus Depan Pramuka yang ada di sekolah tersebut," kata Guritno dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya penyebutan pembina pramuka tidak tepat.

"Selain karena tidak terjadi saat kegiatan kepramukaan, pelaku juga bukan pelatih Pramuka," ujar Guritno.

Syarat untuk menjadi pembina Pramuka, kata dia, serendah-rendahnya pernah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa, Setyo Puji, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com