Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Pembunuhan Siswi yang Tewas di Gorong-gorong dan Air Mata Sang Ibu

Kompas.com - 14/03/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Wati Fatmawati (46), ibu siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong, (46) melangkahkan kaki dengan gontai menuju ke Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).

Di lokasi rumah kosong tersebut, anak kesayangannya DS (13) dicekik dan dibunuh oleh mantan suaminya sendiri, Budi Rahmat.

Meski berat, Wati mengaku telah lama mengumpulkan nyalinya untuk menyaksikan rekonstruksi pembunuhan anaknya.

"Mental saya sudah siap, saya siap terima. Saya akan hadir dan ingin tahu sekali adegan proses pembunuhan anak saya," kata dia.

Tak sendirian, Wati ditemani oleh kerabatnya yang bernama Dedah (41).

Baca juga: Kejari Tasikmalaya: Pembunuh Anak Gara-gara Uang Study Tour SMP Diancam Hukuman Mati, Sudah Tepat

Dicekik dan diperiksa nadinya

Proses rekonstruksi ayah pembunuh anak kandungnya di Tasikmalaya sampai ditemukan korban tewas di gorong-gorong digelar Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (12/3/2020) kemarin.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Proses rekonstruksi ayah pembunuh anak kandungnya di Tasikmalaya sampai ditemukan korban tewas di gorong-gorong digelar Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (12/3/2020) kemarin.
Rekonstruksi pertama dilakukan di rumah kosong di Jalan Laswi, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Di tempat tersebut, ayah DS, Budi Rahmat yang tak lain adalah mantan suami Wati mencekik DS hingga tewas.

Penyebabnya, DS meminta uang study tour sebanyak Rp 400.000,00.

Budi yang tak punya cukup uang hanya memberikan Rp 300.000,00. Lantaran DS merasa kurang dan terus meminta, Budi kemudian membunuhnya.

Tak hanya mencekik, Budi sempat mengecek urat nadi DS. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa anak perempuannya telah tewas.

Baca juga: Polisi: Ada Fakta Baru Saat Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMP Tasikmalaya, Tersangka Terancam Hukuman Mati

Budi juga mengambil kembali uang Rp 300.000,00 yang sempat diberikan pada DS.

Lidah Wati kelu saat menyaksikan suaminya menghabisi nyawa anak kesayangannya.

Wati yang merasa geram, merasa ingin melampiaskan emosinya.

"Jika diizinkan polisi, saya ingin memukul pelaku sekali saja," kata dia.

Di rumah kosong itu, Budi memperagakan 29 adegan pembunuhan DS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com