KOMPAS.com- Wati Fatmawati (46), ibu siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong, (46) melangkahkan kaki dengan gontai menuju ke Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).
Di lokasi rumah kosong tersebut, anak kesayangannya DS (13) dicekik dan dibunuh oleh mantan suaminya sendiri, Budi Rahmat.
Meski berat, Wati mengaku telah lama mengumpulkan nyalinya untuk menyaksikan rekonstruksi pembunuhan anaknya.
"Mental saya sudah siap, saya siap terima. Saya akan hadir dan ingin tahu sekali adegan proses pembunuhan anak saya," kata dia.
Tak sendirian, Wati ditemani oleh kerabatnya yang bernama Dedah (41).
Baca juga: Kejari Tasikmalaya: Pembunuh Anak Gara-gara Uang Study Tour SMP Diancam Hukuman Mati, Sudah Tepat
Di tempat tersebut, ayah DS, Budi Rahmat yang tak lain adalah mantan suami Wati mencekik DS hingga tewas.
Penyebabnya, DS meminta uang study tour sebanyak Rp 400.000,00.
Budi yang tak punya cukup uang hanya memberikan Rp 300.000,00. Lantaran DS merasa kurang dan terus meminta, Budi kemudian membunuhnya.
Tak hanya mencekik, Budi sempat mengecek urat nadi DS. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa anak perempuannya telah tewas.
Budi juga mengambil kembali uang Rp 300.000,00 yang sempat diberikan pada DS.
Lidah Wati kelu saat menyaksikan suaminya menghabisi nyawa anak kesayangannya.
Wati yang merasa geram, merasa ingin melampiaskan emosinya.
"Jika diizinkan polisi, saya ingin memukul pelaku sekali saja," kata dia.
Di rumah kosong itu, Budi memperagakan 29 adegan pembunuhan DS.