Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan RSUD Padang Sidempuan soal Pasien PDP Hamil Keluhkan Fasilitas Melalui "Live" Facebook

Kompas.com - 04/04/2020, 12:53 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu hamil yang sedang menjalani perawatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di ruang isolasi RSUD Padang Sidempuan, Sumatera Utara, mengeluhkan pelayanan medis yang diterimanya.

Pasien itu mengeluhkan pelayanan rumah sakit melalui siaran langsung atau live di akun Facebook miliknya yang berdurasi 1 menit 41 detik.

Menanggapi keluhan pasien tersebut, pihak RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang membantah apa yang dikeluhkan pasien tersebut.

"Saya pastikan apa yang disampaikan pasien, 75 persen tidak benar. Itu ruangan yang digunakan pasien adalah ruangan VIP dan yang terbaik untuk kita jadikan isolasi," kata Tetty.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pernikahan Syekh Puji dengan Bocah 7 Tahun, Berawal dari Pengaduan Keluarga

Kemudian untuk kondisi makanan yang diberikan kepada pasien. Kata Tetty, kualitas makanan sama dengan yang diberikan kepada semua pasien yang ada.

"Pasien bilang nasinya keras, tapi itu semua yang diberikan kepada pasien dan tidak ada yang komplain. Jadi semua pasien di sini mendapat perlakuan yang sama," jelasnya.

Untuk kondisi kesehatan, sambungnya, pasien masih dalam keadaan stabil. Pasien masih dapat berjalan dan menggunakan telepon seluler.

"Dia memang mengalami sesak napas dan dalam kondisi hamil. Tapi masih bisa berjalan dan menggunakan HP," ujar Tetty.

Baca juga: Kesaksian Rahman Saat Melihat Istrinya Tertimbun Jembatan Ambruk di Purwakarta

 

Diberitakan sebelumnya, satu warga Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara, ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona atau Covid-19.

Pasien yang sedang hamil tersebut kemudian dirawat di ruang isolasi RSUD Padang Sidempuan, Kamis (2/4/2020) malam.

Belum genap 24 jam dirawat, pasien perempuan tersebut mengeluhkan pelayanan RSUD.

Baca juga: Sebelum Dibunuh dan Diperkosa, Ternyata ABG yang Hendak Jadi Pagar Ayu di Kalbar Sudah Dibuntuti Pelaku

Dia juga menceritakan tentang kondisinya yang semakin memburuk, di mana napasnya semakin sesak dan minta segera dirujuk ke rumah sakit yang ada di Medan.

Keluhan tersebut disampaikan pasien itu di akun Facebook pribadinya.

"Untuk Bapak Wali Kota Kota Padang Sidempuan tercinta, Bapak Irsan, tolong lah Pak kasih saya kesempatan. Saya dirujuk ke Medan, di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Umum Kota Padang Sidempuan ini. Kasihan kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memadai," tulis pasien tersebut di akun Facebook, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Setelah Bunuh Anak Tirinya, Pria di Pekanbaru Ini Pura-pura Cari Korban Bersama Istrinya

 

Berselang beberapa menit kemudian, pasien melakukan siaran langsung atau live di akun Facebook miliknya.

Dalam siaran berdurasi 1 menit 41 detik itu, pasien kembali mengeluhkan pelayanan rumah sakit.

Misalnya, mengenai kondisi makanan dan pelayanan perawat yang harus menunggu lama apabila dibutuhkan.Baca juga: Detik-detik Ambruknya Jembatan di Purwakarta yang Mengakibatkan 1 Orang Tewas dan 4 Terluka

"Ini ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja, 2 jam kemudian baru datang. Sesak..." ujar pasien dengan napas yang tersengal-sengal.

"Ini bagaimana mau makan, nasinya keras. Orang yang sehat saja tidak bisa makan ini, apalagi yang sakit seperti saya," kata pasien yang hamil tersebut sambil menunjukkan makanan.

Dalam siaran langsung tersebut, pasien terus mengeluh napasnya sesak dan minta pertolongan.

"Ya allah...Tuhan...sesak...tolong..." ujar pasien tersebut di akhir siaran langsung Facebook. Unggahan tersebut sudah dikomentari dan dibagikan ratusan netizen.

Baca juga: Syekh Puji Nikahi Anak 7 Tahun, Polisi Periksa 6 Saksi

 

(Penulis : Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com