Sebenarnya tak hanya Edi yang mendapat larangan, namun juga warga lain yang tak boleh keluar gang.
Namun Edi yang dilarang masuk ke rumah duka menuding prosedur yang dilakukan polisi tersebut salah.
"Tadi Pak Kapoltabes sudah menelepon saya. Bukan Abang, cara Abang itu salah. Nanti Abang kutuntut. Enggak ada prosedurnya begitu," katanya kepada polisi di depannya.
Terdengar seseorang menjelaskan bahwa yang dilakukan polisi itu sudah sesuai prosedur dan atas perintah Kapolrestabes Medan.
"Perintah dan prosedur itu beda," bantah dia.
Baca juga: Fakta Sembuhnya Pasien Corona di Solo, Gejala Selalu Kehausan dan Rutin Konsumsi Empon-empon
Tak hanya kepada polisi, Edi juga memarahi orang berpeci dan berpakaian cokelat yang berada di lokasi itu.
Edi terus meluapkan emosinya hingga keluar pernyataan dirinya tak takut mati.
“Aku aja tak takut mati. Kalau mati, mati nyah tu. Tembak aja kami biar mati," katanya.
Beberapa langkah saat hendak meninggalkan lokasi, Edi kembali berbalik karena mendengar seseorang berkata “positif”.
“Siapa yang bilang positif. Kalian aja yang di sini buat kacau. Ada alat tes," katanya.