Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2020, 15:02 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sumatera Selatan mendapatkan sebanyak 2.400 rapid test untuk melakukan deteksi dini pencegahan Covid-19 yang saat ini berlangsung.

Namun, pemeriksaan rapid test tersebut tidak dilakukan secara massal. Karena jumlahnya yang terbatas.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pun saat ini memprioritaskan tenaga medis serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang lebih dulu diperiksa. Sebab, kedua kriteria orang tersebut sangat rentan terpapar penyebaran virus Corona.

"Kita bukan melakukan tes massal, diutamakan dulu untuk tenaga medis dan pasien PDP. Sehingga mereka bisa diketahui apakah terjangkit atau tidak," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Agar Jenazah Pasien Positif Corona Tak Telantar, Sumsel Diusulkan Bentuk Satgas Khusus Pemakaman

Jumlah pasien PDP berdasarkan data yang diupdate oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 Sumatera Selatan pada (31/3/2020), saat ini sebanyak 35 orang.

Dengan rincian 16 orang dalam pengawasan dan 19 orang sudah selesai dengan hasil negatif Covid-19.

Sementara, total kasus positif sebanyak lima orang, dengan rincian dua orang meninggal. Kemudian, untuk total Orang Dalam Pantauan (ODP) sejauh ini berjumlah 1.110 orang dengan keterangan 857 masih dalam masa pemantauan dan 254 orang telah selesai dan dinyatakan sehat.

Juru Bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri menambahkan, terjadi penambahan jumlah pasien positif sebanyak tiga orang.

Mereka pun telah melakukan tracing dan meminta orang maupun keluarga yang terjangkit untuk mengisolasi diri selama 14 hari ke depan.

"Peta kerawanan sudah kita lakukan, sejauh ini ada empat wilayah dengan kasus positif, yakni Ogan Komering Ulu (OKU), Ogan Komering Ilir (OKI), Prabumulih dan Palembang," jelas Yusri.

Baca juga: Jumlah Positif Corona di Sumsel Bertambah Jadi 5 Orang, Salah Satunya Perawat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com