BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan, pemerintah masih memiliki kecukupan anggaran untuk menanggulangi dan mencegah dampak corona. Anggaran dalam postur APBN masih aman untuk membiaya itu.
Caranya adalah dengan melakukan realokasi anggaran di setiap kementerian.
Menurut Dedi, di kementerian masih banyak anggaran belanja rutin pegawai, yang beberapa di antaranya untuk perjalanan dinas, seminar dan kegiatan lain di luar penggajian.
"DPR sepakat tunda perjalanan dinas, seminar, FDG (forum diskusi grup) dan lainnya. Kementerian juga kalau itu disisir jumlahnya besar. Bisa dialokasikan untuk penanggulangan corona," kata Dedi kepada Kompas.com, Selasa (31/3/2020).
Baca juga: Gaji DPR Dipotong 50 Persen untuk Tangani Corona, Dedi Mulyadi: Kami Tak Masalah...
Belum lagi anggaran di belanja modal banyak yang bisa digeser untuk penanganan corona.
Kata Dedi, di setiap kementerian, anggaran yang ditunda tahun depan bisa digeser. Misalnya, anggaran untuk pilkada serentak digeser dahulu untuk penanganan wabah corona.
Selain di pemerintah pusat, lanjut Dedi, anggaran juga bisa didapat dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga desa.
Mekanisme pengambilannya sama dengan pusat. Dana kegiatan yang bisa ditunda, dialokasikan untuk penangan corona.
Begitu juga di desa. Menurut Dedi, pemerintah desa itu memiliki anggaran dari Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. Sebagian dananya bisa dialokasikan untuk menangani dampak corona.
"Di desa, dananya Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. Itu untuk kebutuhan makan rakyat bisa," kata wakil ketua Komisi IV ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.