Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Tangerang Bangun Ruang Isolasi Khusus Pasien Positif Corona di Griya Anabatic

Kompas.com - 29/03/2020, 07:21 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tangerang akan membangun ruang isolasi khusus pasien positif corona atau Covid-19 seperti Wisma Atlet di Jakarta.

Lokasinya sudah ditentukan di Griya Anabatic, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

"Ini instruksi juga dari Menteri BUMN, supaya Kabupaten Tangerang mempersiapkan tempat seperti Wisma Atlet Kemayoran, membantu pelayanan masyarakat di Kabupaten Tangerang," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (28/3/2020).

Baca juga: Pasien Positif Corona Bertambah, Pemkot Surabaya Siapkan Gedung Isolasi Khusus ODP

Berbeda dengan Wisma Atlet, kata Zaki, ruang isolasi di Griya Anabatic hanya untuk pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan saja.

Sementara untuk gejala sedang dan berat, dirawat di rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta yang jadi rujukan Covid-19 di Kabupaten Tangerang.

Griya Anabatic dijadikan sebagai ruang isolasi pasien covid-19, lantaran menurut Zaki, saat ini kapasitas ruang isolasi di RS tujuan di Kabupaten Tangerang sudah penuh merawat pasien dengan gejala berat, sedang dan ringan.

"Ada baiknya yang ringan, bahkan tidak ada gejala sekalipun itu dipindah ke lokasi Griya Anabatic, agar RS konsentrasi perawatan dalam gejala, atau kondisi yang berat sedang," kata dia.

Baca juga: Cerita Perjuangan Christina Sembuh dari Covid-19, Jalani Hari Berat di Ruang Isolasi

Nantinya, kata Zaki, ruang isolasi di Griya Anabatic akan memiliki fasilitas seperti rumah sakit namun untuk perawatan ringan atau tanpa gejala.

Persiapan untuk menjadikan ruang isolasi di Griya Anabatic dibagi dalam tiga tahap, tahap pertama berkapasitas 40 kamar isolasi, hingga tahap terakhir 90 kamar isolasi.

"Mulai operasional mungkin tiga minggu mendatang, saat ini sedang sosialisasi dan dikaji oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tim medis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com