Cegah Penyebaran Covid-19, Tempat Ibadah di Kota Banjar Disemprot Disinfektan

BANJAR, KOMPAS.com - Personel Polres Banjar, TNI, dan aparatur sipil negara Pemkot Banjar membersihkan sejumlah tempat ibadah di Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020).

Tempat ibadah yang dibersihkan di antaranya adalah Masjid Agung Banjar dan GKI Banjar.

Pantauan di Masjid Agung Banjar, petugas membersihkan halaman, selasar hingga ke dalam masjid.

"Kami cegah penyebaran Covid-19. Saya ajak umat untuk bersama-sama membersihkan rumah ibadah," kata Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, disela bersih-bersih Masjid Agung, Sabtu pagi.

Baca juga: Ini Alasan Wali Kota Tetapkan Solo KLB Virus Corona

Ade meminta warga terus menjaga kebersihan diri untuk mencegah agar tak terjangkit virus corona.

Selain itu, warga juga diimbau menjaga kebersihan tempat tinggal, lingkungan hingga ke tempat ibadah.

"Gulung dan sisihkan sementara semua karpet yang ada di rumah ibadah. Semprot ruang peribadahan dengan disinfektan," ujar Ade.

Lebih lanjut, Ade meminta pengurus rumah ibadah melakukan upaya-upaya preventif mencegah penyebaran virus corona.

Upaya itu di antaranya menyemprot disinfektan, menyiapkan sabun cuci tangan di tempat yang mudah dijangkau.

Misalnya, di tempat mengambil air wudlu, toilet, dan menyiapkan hand sanitizer bagi jemaah.

Ade juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan kontak fisik dalam bentuk jabat tangan, berpelukan dengan menempelkan pipi dan aktivitas kontak fisik lainnya.

Hal ini untuk menjaga dan membatasi potensi penyebaran virus corona.

Baca juga: Solo KLB Corona, Ini Penjelasan Lengkap Wali Kota Rudy

"Warga juga harus menjaga kondisi tubuh supaya tetap fit dan sehat," ujar dia.

Sementara, Kapolres Banjar, Ajun Komisaris Besar Yulian Perdana mengimbau warga tidak mudah panik.

Yang terpenting, kata dia, jaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan sekitar.

"Tentunya terus meningkatkan kewaspadaan dan siaga dini penyebaran virus corona. Caranya dengan menerapkan prosedur kesehatan sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan," kata Yulian.