Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Kematian Akibat Makan Ikan Buntal di Tanah Air

Kompas.com - 12/03/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga warga Kabupaten Banyuwangi tewas setelah makan masakan ikan buntal pada Selasa (10/3/2020).

Mereka adalah pasangan suami istri, Muhlis Hartono (65) dan Dewi Ambarwati (50), serta Siti Habsah (80) yang merupakan ibu dari Dewi.

Ikan buntal yang mereka konsumsi adalah hasil pancingan Muhlis pada Senin (9/2/2020). Setelah dimasak dengan bumbu santan, mereka menyantapnya bersama-sama.

Keesokan harinya, mereka kembali memakan sisa masakan ikan buntal yang telah dihangatkan. Tak lama kemudian, mereka mengaku pusing dan muntah-muntah.

Baca juga: Mengenal Tetrodotoksin, Racun Ikan Buntal yang Bahayakan Nyawa

Nyawa mereka tak tertolong saat dirawat di puskesmas terdekat.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, 11 Maret 2020, dijelaskan bahwa ikan buntal mengandung racun berbahaya yang disebut tetrodotoksin.

Racun tersebut biasanya ditemukan di hati dan organ seks (gonad) dari beberapa ikan, seperti ikan buntal serta beberapa spesies amfibi, gurita, dan kerang.

Kasus keracunan tetrodotoksin biasanya terjadi karena pengolahan daging atau organ ikan yang tidak tepat

Efek racun tersebut bisa langsung dirasakan dalam waktu10 hingga 45 menit atau tiga hingga enam jam usai terpapar. Paparan tetrodotoksin juga bisa menyebabkan kematian dalam 20 menit hingga 24 jam usai terpapar.

Baca juga: Balita yang Ayah Ibunya Tewas karena Keracunan Ikan Buntal Kini Dirawat Kerabat

Karena racun di ikan buntal sangat berbahaya, hanya koki terlatih yang diperbolehkan mengolahnya.

Untuk orang yang terpapar racun tetrodotoksin harus segera mendapatkan perawatan medis.

Jika masih dalam kondisi sadar, ia harus segera memuntahkan isi perut. Namun jika tidak sadarkan diri, ia harus segera mendapatkn oksigen dan napas bantuan.

Namun yang terpenting adalah mencegah konsumsi sumber tetrodotoksin untuk menghindari korban lebih banyak.

Baca juga: Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga di Banyuwangi Hasil Pancingan

Selain di Banyuwangi, berikut kasus kematian akibat makan ikan buntal di Tanah Air:

1. Tiga orang tewas di Timor Tengah

Akankah suatu hari manusia bisa berubah menjadi berparuh seperti ikan buntal ini?Alamy Akankah suatu hari manusia bisa berubah menjadi berparuh seperti ikan buntal ini?
Tiga orang asal Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai menyantap ikan pada Jumat (27/9/2019).

Tiga orang itu yakni, Nance Kase (43), Erni Kase (17) dan Roland Banamtuan berusia satu tahun.

Dari keterangan dokter Puskesmas Kolbano, mereka diduga kuat meninggal karena keracunan ikan buntal.

Sekitar satu jam setelah menyantap masakan ikan buntal, mereka mual dan muntah-muntah.

Selain 3 orang yang tewas, seekor kucing peliharaan mereka juga ditemukan mati.

Sementara tiga orang lainnya yang ikut menyantap ikan buntal mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.

Bupati TTS Epy Tahun, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim dari Dinas Kesehatan, BPBD, camat, puskesmas untuk selidiki sebab kematian mereka.

"Dari pemda akan memfasilitasi untuk pemakaman tiga jenazah," ujar dia.

Baca juga: 3 Warga Tewas di Timor Tengah Selatan akibat Keracunan Ikan Buntal

2. Dua orang meninggal di Probolinggo

Ikan buntal membuat struktur serupa crop circle untuk memikat betina. Struktur yang pembuatannya rumit dan menyita energi itu digunakan sebagai tempat meletakkan telur.Scientific Report Ikan buntal membuat struktur serupa crop circle untuk memikat betina. Struktur yang pembuatannya rumit dan menyita energi itu digunakan sebagai tempat meletakkan telur.
Dua warga Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur meninggal setelah makan ikan buntal, rabu (6/2/2019) sore.

Mereka yang meninggal adalah pasangan suami istri, Baidowi dan Suhaina. Sementara dua orang anaknya yakni Mahfud dan Habibulloh dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Kapolsek Maron AKP Sugeng Supriyantoro menjelaskan ikan buntal yang dimasak adalah hasil pancingan Mahfud.

Ikan itu kemuduan dimakan bersama untuk menu buka puasa.

Tak lama kemudian, mereka mual dan sesak nafas serta mengeluh kesakitan. Warga sekitar kemudian membawa mereka ke Puskesmas Maron.

Sementara itu Mahfud bercerita jika kerap mengkonsumsi ikan buntal. Namun ia tak tahu jika ikan buntal mengandung racun.

"Ya, baru sekarang kami keracunan. Dulu ndak pernah keracunan meski makan ikan yang sama," katanya.

Baca juga: Dua Warga di Probolinggo Meninggal usai Makan Ikan Buntal

3. Santap telur ikan buntal, pria Tuban meninggal

Akankah suatu hari nanti gigi manusia menjadi seperti paruh pada ikan buntal ini?Wikimedia Commons Akankah suatu hari nanti gigi manusia menjadi seperti paruh pada ikan buntal ini?
Rudiyanto Wijaya (37) warga Dusun Lebak, Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Tuban meninggal dunia usai menyantap telur ikan buntal pada hari Minggu (3/2/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo menjelaskan selain Rudi, rekannya yang bernama Muha ikut makan ikan buntal dan ia dirawat di rumah sakit.

Mustijat menjelaskan peristiwa tersebut berawal saat Rudi diundang ke warung milik Darmuji untuk masak telur ikan bunta;.

Setelah masak, Rudi menawarkan menu ikan buntal tersebut. Namun hanya Muha yang ikut makan.

Setelah makan, dua pria tersebut muntah dan lidanya terliha mengejang.

Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit dan Muha tak tertolong sebelum mendapat perawatan.

Baca juga: Usai Santap Telur Ikan Buntal, Pria Asal Tuban Ini Meninggal Dunia

4. Tiga orang di Lumajang meninggal

Di Jepang, ikan fugu atau ikan buntal yang beracun diolah menjadi hidangan khas Jepang. AP Photo/Itsuo Inouye Di Jepang, ikan fugu atau ikan buntal yang beracun diolah menjadi hidangan khas Jepang.
Tiga warga Tempusari, Lumajang keracunan dan meninggal dunia setelah makan ikan buntal pada Jumat (6/5/2016).

Korban yang meninggal masih bertetangga yakni Vhoirul Zikin (13), Sukmana (11), dan Edi Eka Pratama, laki-laki (16)

Sementara lima orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tempusari dan RSUD dr Hariyoto Lumajang.

Kepala Dinas Kesehatan Lumajang mengatakan para korban mendapatkan ikan buntal saat memancing di Pantai Licin.

Ikan buntal itu dimasak santan dan oseng-oseng.

"Yang meninggal duluan yang makan jeroan ikannya mas, yang paling banyak meninggal yang dimasak dengan santan ini. Namun kita belum bisa memastikan penyebabnya, kita menunggu hasil lab dulu," jelasnya.

Aggota kepolisian Polres Lumajang lansung ke lokasi untuk olah TKP dan mengamankan sampel makanan.

Baca juga: Kronologi Satu Keluarga Tewas Setelah Makan Ikan Buntal

5. Satu keluarga di Banyuwangi tewas

-THINSTOCK -
Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, tewas setelah makan ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).

Mereka adalah Muhlis Hartono (65), Dewi Ambarwati (50), dan Siti Habsah (80) ibu dari Dewi.

Kejadian tersebut berawal saat Muhlis membawa ikan buntal hasil pancingannya ke rumah. Ikan itu kemudian dimasak bumbu santan dan dimakan bersama-sama dengan anggota keluarga.

Setelah makan masakan itu, ketiganya merasa pusing. Namun, ketiga korban masih tetap makan masakan tersebut, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Ayah dan Ibu Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Anak Balita Jadi Yatim Piatu

Hingga akhirnya Muhlis, Dewi, dan Siti dilarikan ke puskesmas setempat karena mengeluh mulas dan mual-mual.

Meski telah menjalani perawatan, nyawa ketiga korban tidak tertolong.

"Mereka meninggal lantaran keracunan," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin.

Muhlis dan Dewi meninggalkan seorang anak balita yang kini dirawat oleh kerabat.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere, Ahmad Faisol, Michael Hangga Wismabrata | Editor: Ariska Puspita Anggraini, Robertus Belarminus, Farid Assifa, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com