SUKOHARJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, Jawa Tengah terus monitoring para peternak babi untuk mengantisipasi virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
"Kita mendatangi peternak babi untuk melihat kondisinya. Jadi menginventarisir dulu bagaimana kondisinya, memonitoring mereka," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (2/3/2020).
Selain itu, pihaknya memberikan pembinaan tentang kebersihan lingkungan sekitar kandang, pemberian pakan yang baik sehingga bisa mencegah masuknya virus flu babi tersebut di Sukoharjo.
Baca juga: Tangani Virus AFS yang Serang Ratusan Ternak Babi, Tim Unit Reaksi Cepat Dibentuk
Menurutnya peternak babi di Sukoharjo paling banyak tersebar di Kecamatan Mojolaban dan Polokarto dan daerah lainnya.
"Tapi sudah banyak berkurang jumlah peternak babi. Karena kebanyakan berpindah ke Karanganyar," terang dia.
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo turut mengawasi lalu lintas peternak babi.
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo juga menjalin kerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates.
Baca juga: Ternak Babi yang Mati di Kabupaten TTU Bertambah Menjadi 912 Ekor
Kerja sama dilakukan untuk mengetahui babi yang diternak warga tersebut terkena virus ASF atau tidak.
Salah satunya adalah dengan melakukan uji sampel pada babi untuk diperiksa di laboratorium.
Namun, sampai saat ini belum ditemukan virus tersebut menyerang babi di Sukoharjo.
"Belum ada temuan itu (virus ASF). Karena di Sukoharjo dekat dengan Karanganyar banyak peternak babi. Sehingga memang dari Balai Besar Veteriner Wates banyak turun ke lapangan untuk memeriksa kondisi ternak itu," tutur dia.
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo juga mengimbau kepada para peternakan yang biasa memanfaatkan sisa makanan dari restoran supaya dimasak terlebih dahulu sebelum diberikan ke ternak babinya.
Seandainya tidak dimasak justru sisa makanan dari restoran tersebut dapat menjadi salah satu faktor pemicu penularan penyakit pada ternak babi.
"Kita terus berikan pemahaman kepada para peternakan supaya sisa makanan dari restoran sebelum diberikan ke ternak babi mereka agar dipanaskan dulu," ungkap Netty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.