Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Babi yang Mati di NTT Mencapai 1.341 Ekor

Kompas.com - 27/02/2020, 10:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah babi ternak yang mati di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 1.341 ekor.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dany Suhadi mengatakan, lebih dari 1.000 babi yang mati itu tersebar di tiga kabupaten dan satu kota di NTT.

Dany menyebut, di Kabupaten Belu terdapat 574 babi yang mati.

Baca juga: Seorang Remaja Perempuan Tendang Kepala Ibunya karena Alasan Sepele

Kemudian, di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ada 440 babi yang mati.

Berikutnya, di Kabupaten Kupang ada sebanyak 106 babi dan di Kota Kupang tercatat 221 babi yang mati mendadak.

"Ternak babi milik warga yang mati masih di Pulau Timor. Untuk Kabupaten Malaka, memang ada laporan, tapi kita belum data," ujar Dany kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Baca juga: Gojek Tuyul Pemilik 41 Akun Awalnya Ditangkap karena Judi Online

Menurut Dany, ratusan babi yang mati di Kabupaten Belu, positif terkena virus African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika.

Sedangkan, untuk Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, belum diketahui jenis penyakitnya.

Menurut Dany, saat ini sampel darah dan organ tubuh babi yang mati di Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, telah dikirim ke Laboratorium Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara.

Baca juga: Gojek Tuyul Mengincar Bonus dari Transaksi Fiktif

Pengiriman sampel itu untuk dapat memastikan penyebab kematian babi.

Dany pun minta masyarakat turut membantu pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut.

Menurut Dany, pihaknya masih terus mendata jumlah babi yang mati di kabupaten lainnya di NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com