Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Keluarga: Kapolri dan Kapolda Harus Bertanggung Jawab

Kompas.com - 29/02/2020, 16:02 WIB
Junaedi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).

Bupati juga menegaskan, tewasnya Yunus tidak ada hubungannya antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.

Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal.

"Karena itu dimohon untuk tidak mengaitkan masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal ini dengan masalah politik, rasisme, agama, suku, kepulauan, dan lainnya," katanya.

Seperti diberitakan, dilansir dari Tribunnews.com, tewasnya Yunus bermula saat dia berhenti di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, karena mengetahui ada seorang warga setempat bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.

Melihat kejadian itu, Yunus melapor ke polsek terdekat. Yunus bersama anggota polisi mendatangi lokasi.

Namun setibanya di lokasi, justru warga menganggap Yunus yang menabrak Damianus dan babi tersebut hingga tewas.

Warga yang tersulut emosi, kemudian mengejar Yunus dan menganiayanya hingga tewas di hadapan polisi.

Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.

Baca juga: Sopir Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Kapolda Papua: Kalau Anggota Bertindak Tegas Ada Korban

Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.

Padahal, fakta tidak seperti itu. Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda.

Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yunus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.

Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com