Namun, baru saja tiba, ia dikagetkan dengan jeritan minta tolong para siswa.
Mereka pun meloncat ke sungai dan menemukan sejumlah siswa dalam keadaan bersusah payah bertahan dari terjangan arus Sungai Sempor.
"Saya tak pikir panjang lagi, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ," kata Kodir.
Kodir fokus mengevakuasi siswa-siswa di tengah sungai. Sementara Tri mengevakuasi siswa yang berada di pinggir sungai.
"Saya renang ya berat karena arusnya deras. Satu-satu saya gendong terus bawa ke pinggir," katanya.
Kodir bertahan melawan derasnya arus selama lebih kurang 2,5 jam. Ia berhasil mengevakuasi lebih dari 10 orang siswa.
Baca juga: Mbah Diro Sumbang Uang Penghargaan ke Masjid, Dibagi ke Warga yang Ikut Evakuasi Korban Susur Sungai
Atas keberaniannya, Kodir dan Mbah Diro menerima penghargaan dari Kementerian Sosial.
Mereka menerima penghargaan berupa sertifikat dan uang tunai Rp 10 juta.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun juga memberikan tali asih kepada keduanya.
Apresiasi datang lantaran mereka menyelamatkan orang lain meski harus mempertaruhkan nyawa.
Kodir mengaku, niatnya menolong hanya karena rasa kemanusiaan, bukan mengharap imbalan.
Sementara Mbah Diro dalam kesempatan itu mengatakan, bukan hanya dirinya dan Kodir yang menyelamatkan siswa-siswa. Namun, ada banyak warga yang menolong.
"Saya berat menerima ini. Karena bukan hanya saya, tapi banyak yang menolong. Uang ini akan saya bagikan dan sumbangkan untuk membangun masjid," kata Mbah Diro.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina) Tribun Jogja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.