Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi 500 Juta Dollar AS untuk Pengembangan Energi di Jabar Terkendala Izin

Kompas.com - 24/02/2020, 09:24 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Dana investasi sebesar 500 juta dollar AS untuk pengembangan sektor energi di Jawa Barat tak kunjung dieksekusi.

Ketua Kompartemen Industri Gas Bumi dan Perminyakan Bidang 3 BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Ainun Rochani mengatakan, pada West Jawa Investment Summit, sejumlah perusahaan menyatakan tertarik investasi di Jabar.

“Salah satunya PT AICO Energi yang siap berinvestasi 500 juta dollar AS di sektor energi. Tapi hingga saat ini belum dieksekusi,” ujar Ainun saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Ainun menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi pengembangan energi adalah persetujuan pusat untuk jumlah atau alokasi penggunaan gas.

Karena sesuai aturan, penggunaan gas harus mendapat persetujuan pusat. Jadi sekarang pihaknya tinggal menunggu administrasi yang tengah diselesaikan Pemerintah Provinsi Jabar.

Baca juga: Stasiun Batang Jadi yang Pertama Pakai Energi Surya

Regulasi dan birokrasi di Jabar sendiri tergolong bagus. Begitupun dengan potensi energinya begitu berlimpah, seperti panas bumi, air, minyak, hingga gas bumi.

Kondisi ini didukung dengan besarnya jumlah penduduk Jabar yang membutuhkan energi gas untuk kebutuhan sehari-hari.

Jika perizinan tersebut sudah keluar, AICO energi sudah siap dengan rencananya. Salah satunya, penerapan mini LNG (Liquefied Natural Gas) plant.

Teknologi ini merupakan penggabungan dari teknologi pencairan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi LNG.

"Konsep dari teknologi ini adalah gas dari sumur. Gas ini diubah jadi cair. Energi ini lebih murah, bisa dimanfaatkan oleh siapa saja baik industri maupun masyarakat," bebernya.

Teknologi ini juga bisa menekan angka impor LPG yang kini masih mencapai angka 70 persen. Sehingga neraca perdagangan Indonesia bisa terbantu.

“Targetnya kuartal tiga sudah bisa mulai, karena rencana ini sudah dari tahun lalu,” ungkapnya.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Bambu Diolah Jadi Energi Listrik untuk Terangi 3 Desa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com