Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Garin Anak Korban Bom Bali I, Lihat Jenazah Ayahnya Hangus dan Memilih Mengurung Diri

Kompas.com - 18/02/2020, 17:07 WIB
Rachmawati

Editor

 

Bertemu dengan pelaku pengeboman

Aris Munandar, ayah Garis termasuk 38 orang korban meninggal asal Indonesia. Korban terbanyak dari Australia yakni 88 orang. Sementara 28 orang korban dari Inggris dan sejumlah negara lainnya.

Kala itu korban meninggal mencapai 202 orang dan ratusan orang lainnya luka-luka.

Bom Bali 1 diotaki Ali Imron, Amrozi, dan Ali Gufron alias Muklas serta Imam Samudra yang telah dieksekusi pada 2008 lalu.

Garil dan ibunya kemudian bertemu dengan terpidana terorisme Bom Bali 1, Ali Imron di salah satu ruangan di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Warga Jepang yang Kehilangan Keluarga Berdoa di Monumen Bom Bali

Pertemuan itu dilakukan beberapa hari setelah peringatan ke-17 Bom Bali 1. Kepada Ali Imron, Garil menyampaikan perasaan dan pertanyaan yang ia pendam selama ini.

"Saya masih kecil, saya melihat bapak kandung saya dalam keadaan seperti itu…Hati saya hancur ketika itu. Tulang punggung keluarga saya, membesarkan saya, Bapak bisa bayangkan kalau Bapak jadi saya, dengan keadaan ibu tak bisa jalan, tak ada kerjaan. Adik masih bayi. Saya masih bocah."

"Kami tak punya tempat tinggal, bingung tinggal di mana, sampai saat ini, kami tak punya rumah, tinggal di sana sini, sekarang tinggal di kos-kosan … jujur dulu saya sangat kesal, dalam jiwa saya marah. Saya ingin semua tersangka dihukum mati, tak ada kecuali."

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali I Renggut 202 Nyawa

"Yang saya tak habis pikir, atas dasar apa pelaku ini melakukan seperti ini, yang katanya Islam, Islam mana yang membunuh saudaranya sendiri."

Ali Imron tertunduk mendengar pertanyaan dan pernyataan ini.

"Saya sedih ada pembunuh yang bilang dia Islam," jelas Garil lagi.

SUMBER: BBC Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com