JOMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menetapkan status waspada dalam penanggulangan dan penanganan virus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Jawa Timur, Wahyu Sri Harini mengungkapkan, temuan kasus DBD pada awal tahun ini cukup tinggi meski angkanya lebih rendah dibandingkan 2019.
Disebutkan Wahyu, sepanjang Januari 2019, jumlah kasus DBD tercatat 123 kasus. Secara akumulatif, jumlah kasus DBD selama 2019 sebanyak 344 kasus.
Baca juga: Kasus DBD di NTT Menjadi 1.173 Temuan, Kabupaten Sikka Masih Tertinggi
Sedangkan pada Januari 2020, tercatat ada 21 orang positif terkena DBD. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia pada akhir Januari.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Pemkab Jombang, selama Januari hingga awal Februari 2020, jumlah penderita DBD sebanyak 31 orang.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, relatif ada penurunan," kata Wahyu saat ditemui Kompas.com di Kantornya, Rabu (12/2/2020).
Menurut Wahyu, meski jumlah kasus DBD relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu, Pemkab Jombang tetap serius menghadapi kasus DBD.
Saat ini, lanjut dia, Pemkab Jombang telah menetapkan status waspada dalam penanggulangan dan penanganan demam berdarah dengue (DBD).
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) digalakkan sejak musim hujan datang agar DBD tak mewabah.
"Terkait penanganan DBD, sejak awal kita berusaha agar PSN menjadi budaya di masyarakat. Itu cara yang efektif," ujar Wahyu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.