SAMARINDA, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda membantah napi Achmad Syukur (34) yang meninggal dengan luka memar adalah korban penganiayaan.
Achmad disebut meninggal akibat sakit ginjal.
Pasalnya, Achmad sempat dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Syahranie oleh tim medis Lapas pada Senin (10/2/2020) sore.
Baca juga: Napi Tewas di Lapas Samarinda Diduga Dianiaya, Keluarga Lapor Polisi
Setelah mendapat perawatan selama 11 jam, Achmad meninggal dunia, Selasa (11/2/2020) subuh.
"Pemeriksaan perawat kami ada gangguan ginjal sehingga mengalami bengkak di perut dan kaki. Secara medis dari perawat kami menyatakan itu," ungkap Kepala Lapas Klas IIA Samarinda, Muhammad Ilham Agung saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2020).
Ilham memastikan kematian napi di Lapas binaannya bukan karena kekerasan.
Para napi di Lapas Samarinda dan kepala kamar Achmad juga menyatakan tak ada pengeroyokan.
Baca juga: Napi Lapas Kelas IIA Samarinda Tewas, Pihak Keluarga Duga Dianiaya
Bahkan saat timnya mendampingi ke rumah sakit, Ahmad tidak mengeluhkan dugaan penganiayaan yang dialaminya.