Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Curhatan Siswi SMP Sebelum Tewas | Seorang Pria 10 Tahun Tinggal di Goa

Kompas.com - 05/02/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

2. Sepuluh tahun tinggal di goa

La Udu (50) tinggal di goa yang ada di tepi pantai sejak 10 tahun yang lalu.

Untuk menuju kediamannya yang ada di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, La Udu hari menggunakan sampan.

Goa kediamannya ada di bawah tebing bebatuan. La Udu bercerita ia tidur di sela-sela bebatuan beralaskan kayu bekas perahu.

Saat malam hari, La Udu harus terkena udara dingin. Ia akan masuk lebih dalam di sela bebatuan agar tidak terkena air laut saat pasang.

"Kalau malam dingin sekali. Takut (sendiri), tapi mau bagaimana lagi. Kalau air laut pasang, saya masuk ke dalam lagi,” ujar La Udu saat ditemui di kediamannya, Senin (3/2/2020).

Sehari-hari, La Udu makan ubi dan kasoami serta mencari ikan untuk dijual.

“Makan, makan ubi, dan kasoami (makanan tradisional buton), mencari ikan juga. Hasilnya juga dijual, tapi tidak banyak,” ucap La Udu.

Baca juga: 10 Tahun Tinggal Dalam Goa, Tidur di Bawah Tebing dan Khawatir Saat Air Pasang

3. Hentikan proyek jika hutan rusak

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). Jokowi mengaku puas setelah meninjau lokasi tersebut yang nantinya akan dibangun kluster pemerintahan, termasuk Istana Kepresidenan.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). Jokowi mengaku puas setelah meninjau lokasi tersebut yang nantinya akan dibangun kluster pemerintahan, termasuk Istana Kepresidenan.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan tak segan menghentikan pembangunan ibu kota yang digagas Presiden Joko Widodo jika merusak lingkungan di wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan Isran Noor saat menghadiri pertemuan Climate and Land Use Alliance (CLUA) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Senin (3/2/2020).

"Saya akan hentikan sendiri kalau merusak hutan," tegas Gubernur Kaltim tersebut.

Menurut Isran, menjaga lingkungan adalah hal penting untuk keberlangsungan ruang hidup masyarakat Kaltim, sehingga wajib hukumnya untuk dijaga.

Selain itu, dalam beberapa kesempatan Kaltim telah berkomitmen menjaga lingkungan dalam deklarasi internasional.

"Lebih baik tidak ada ibu kota negara di Kaltim jika merusak hutan Kaltim," ucap dia.

Baca juga: Fakta di Balik Ancaman Gubernur Kaltim Akan Hentikan Proyek Ibu Kota Negara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com