Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Ayah Gendong Mayat Anak Berjam-jam, Mengaku ke Pasar hingga Dicekik di Kebun

Kompas.com - 04/02/2020, 06:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang bocah berusia 5 tahun di Desa Seringat, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Jambi, Nurdiana (5) tewas dicekik oleh ayahnya, Musadi (39) pada Kamis (30/1/2020) siang.

Usai mencekik, Musadi menggendong mayat anaknya selama berjam-jam di kebun belakang rumahnya.

Mayat Nurdiana ditemukan tergeletak di samping rumahnya pada Kamis (30/1/2020) malam.

Berikut fakta-fakta pembunuhan bocah lima tahun di Jambi oleh ayah kandungnya yang dihimpun oleh Kompas.com:

Baca juga: Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas, Berawal Cekcok Orangtua hingga Ayahnya Ditembak Polisi

1. Cekcok dengan istri

Ilustrasi pertengkaran suami-istri.Shutterstock Ilustrasi pertengkaran suami-istri.
Sebelum membunuh putrinya, pada Kamis (30/1/2020) pagi Musadi terlibat cekcok dengan istrinya yang merupakan ibu kandung Nurdiana, Rina Kasturi (22).

"Sudah tiga hari ini memang kami sering ribut. Dan pagi kemarin dia pulang langsung saya tanyakan hasil mendulang dan entah mengapa kami cekcok kembali," kata Rina, seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Buntut dari cekcok tersebut, Musadi membawa anaknya, Nurdiana.

"Suami saya membawa anak saya," lanjut Rina.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Bocah 5 Tahun di Samping Rumah Orangtua, Sempat Dikira Tiduran

2. Mengaku ke pasar, dicekik di kebun

Ilustrasi kebun kelapa sawitAFP PHOTO / ROMEO GACAD Ilustrasi kebun kelapa sawit
Musadi mengajak Nurdiana ke pasar usai bertengkar dengan istrinya.

Namun, ia justru membawa anaknya ke kebun belakang rumahnya.

Musadi membujuk anaknya mencari mangga di kebun yang berjarak 100 meter dari rumah mereka.

Sekitar pukul 12.00 WIB, Musadi mencekik Nurdiana dari belakang hingga tewas.

Baca juga: Polisi Temukan Petunjuk Kasus Bocah SD yang Tewas di Mojokerto

3. Gendong mayat anak berjam-jam

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Mengetahui anaknya tak bernyawa, Musadi kemudian menggendong jasad Nurdiana.

Ia mondar-mandir di kebun selama berjam-jam dalam kondisi menggendong mayat anaknya, seperti orang kebingungan.

"Dia eksekusinya sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah dieksekusi, jasad anaknya itu digendong. Di bawanya ke sana-kemari di dalam kebun hingga malam," kata Kapolsek Sungai Manau, Iptu Karto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com