Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dekolonisasi Bakteri, 7 Tenaga Medis RSUD Soemarno Kapuas Dinyatakan Negatif MRSA

Kompas.com - 04/02/2020, 22:35 WIB
Kurnia Tarigan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Sempat dinyatakan postif terjangkit bakteri Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), tujuh tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Soemarno Kapuas, Kalimantan Tengah, dinyatakan negatif MRSA, Selasa (4/2/2020).

Hal itu diketahui setelah tenaga medis yang terdiri dari 3 dokter dan 4 perawat itu menjalani perawatan secara intensif disertai dengan dekolonisasi bakteri.

Dekolonisasi bakteri adalah intervensi medis untuk membersihkan pasien dari patogen yang resisten terhadap antimikroba, seperti Staphylococcus Aureus yang mengarah kepada MRSA.

Baca juga: 7 Tenaga Medis di Kalteng Terjangkit Bakteri MRSA, Ini Penjelasan Rumah Sakit

Diketahui ketujuh tenaga medis terjangkit MRSA saat merawat seorang balita yang positif MRSA pada Deseber 2019.

Balita tersebut telah meninggal dunia. 

“Maka kebijakan dokter kami itu, seluruh tenaga medis yang kontak dengan pasien itu langsung diperiksa. Makanya kita tahu ada tujuh orang yang positif,”, kata Jum’atil kepada Kompas.com saat diwawancarai di ruang kerjanya di RSUD Soemarno Kapuas.

Setelah diketahui ada tujuh orang positif terjangkit bakteri MRSA, pihak rumah sakit lantas melakukan dekolonisasi serta pengambilan sampel, uji laboratorium, untuk mengetahui apakah bakteri MRSA masih ada atau sudah negatif.

Hasilnya, ketujuh tenaga medis tersebut dinyatakan negatif.

Saat ini ketujuhnya masih terus bertugas dengan menggunakan alat pelindung, sesuai dengan SOP pelayanan medis.

“Seharusnya memang semua yang kontak dengan ketujuh orang tenaga medis tersebut seharusnya melakukan pemeriksaan. Bahkan pasangan dari tenaga medis tersebut juga seharusnya dilakukan pemeriksaan," ujar Jum’atil.

Bakteri MRSA  bisa sangat berbahaya apabila seseorang terinfeksi.

Ditambah kondisi kekebalan tubuh menurun, hal tersebut akan menjadi pemicu Staphylococcus Aureus muncul.

Baca juga: Satu Balita Tewas dan 7 Dokter Terjangkit di Kalteng, Apa Itu Bakteri MRSA?

Sehingga dalam penanganan untuk menentukan pemberian golongan obat atau antibiotik yang benar, tim medis harus melakukan kultur atau metode pemeriksaan diagnostik kepada yang terjangkit bakteri MRSA.

Pola konsumsi dan pemilihan antibiotik yang salah harus menjadi perhatian khusus, terutama di kalangan masyarakat.

Ini dilakukan agar bisa mahami fungsi antibiotik serta tidak sembarangan dalam mengonsumsi antibiotik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com