Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta King of The King, ASN Karawang Telibat hingga Petinggi di Kaltim Dijerat Pasal Penipuan

Kompas.com - 01/02/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rabu (29/1/2020), Buntoha (45) dan Zakaria (54) warga Kutai Timur, diamankan polisi terkait kelompok jaringan "kerajaan" King of The King di Kalimantan Timur.

Buntoha adala Ketua Koordinator Indonesia Mercusuar Dunia King of The King dan Zakaria adalah Koordinator Kalimantan Timur.

Mereka diamankan setelah lima spanduk terkait King of The King beredar di wilayah tersebut.

Spanduk tersebut bertuliskan, "Selamat datang Presiden King Of The King - Presiden Bank USB - Presiden PBB, Mr Dony Pedro, Kutai Timur, Kalimantan Timur"

Baca juga: Pengakuan Juanda Masuk King of The King: Dijanjikan Miliaran Rupiah dari Bank Swiss, hingga Jadi Petinggi IMD

"Pembukaan aset amanah Allah SWT yang agung tanggal 25 November 2019 sampai 30 Maret 2020, untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke".

"Mr Dony Pedro melunasi hutang Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Di spanduk tersebut terdapat foto lima pengurus dengan jabatan di King of The King Kalimantan Timur dan foto Mr Donny Pedro.

Kasat Reskrim Polresta Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra mengatakan ada 40 orang anggota jaringan King of The King di Kutai Timur.

Baca juga: Soal King of The King di Kaltim, 2 Petinggi Jadi Tersangka hingga Dijerat Pasal Penipuan

Jaringan di Kalimantan Timur adalah perluasan jaringan King of The King yang ada di Bandung, Jawa Barat. Mereka mengklaim memiliki harta senilai Rp 120 miliar di Bank Swiss.

Dari pemeriksaan, dua petinggi tersebut mengaku memasak spanduk tersebut karena petinggi King of The King yang disebut Mr Dony Pedro akan datang ke Kutao Timur.

"Kata mereka dalam waktu dekat Mr Dony Pedro dari Bandung mau ke Kaltim, jadi mereka pasang spanduk," ungkap Ferry saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Mr Pedro yang sebut sebagai Presiden King of The King menetap di Bandung, Jawa barat.

Baca juga: Petinggi King of The King Kaltim Baru Sadar Tertipu Setelah 2 Teman Tersangka

 

Spanduk King Of The King yang diamankan polisi di NganjukHumas Polda Jatim Spanduk King Of The King yang diamankan polisi di Nganjuk
Dilaporkan pasal penipuan

Di hari yang sama, Suharminto salah satu anggota King of The King melapor ke polisi terkaiit penipuan di jaringan King of The King.

Suharminto mengaku diminta untuk membayar Rp 1,7 juta kepada Zakaria, koordinator Kalimantan Timur agar bisa menjadi anggota.

Untuk anggota yang tidak mampung, bisa membayar Rp 1,7 juta denga cara mencicil.

Kepada Suharminto, para petinggi King of The King menjanjikan dana Rp 3 miliar pada Agustus 2019 lalu.

Baca juga: Ada 93 Orang Jadi Korban Penipuan King of The King di Kaltim, Kerugian Capai Rp 50 Juta

Namun hingga saat ini dana yang dijanjikan tersebut tak kunjung cair.

Kasat Reskrim Polresta Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra menjelaskan ada 93 orang yang tertipu dengan total kerugian mencapat Rp 50 juta.

Polisi telah menyita barang bukti antara lain buku rekening, bukti transfer, dan dokumen lain yang menunjukkan kekayaan fiktif dan dua tersangka.

Baca juga: Dua Petinggi King of The King di Kaltim Ditetapkan Sebagai Tersangka

Petingggi tak tahu detail King of The King

Ketua Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Kaltim, Buntoha (biru) dan Koordinator Kaltim, Zakaria (abu-abu garis) ditetapkan tersangka kasus penipuan berkedok, King of The King, Kamis (30/1/2020).Istimewa Ketua Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Kaltim, Buntoha (biru) dan Koordinator Kaltim, Zakaria (abu-abu garis) ditetapkan tersangka kasus penipuan berkedok, King of The King, Kamis (30/1/2020).
Abdullah (65) warga Sangata, Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu petinggi yang fotonya terpampang di spanduk yang menyebar di Kalimantan Timur.

Abdullah mengaku tak paham dengan istilah King of The King dan Indonesia Mercusuar Dunia meski dirinya jadi koordinator wilayah Kutai Timur.

"Saya enggak tahu. Hanya tahu kepanjangannya IMD (Indonesia Mercusuar Dunia)," kata Abdullah, Kamis (30/1/2020).

Ia mengatakan bergabung dengan King of The King karena dinajikan kesejahteraan, bangun rumah orang miskin, pesantren, masjid, pertanian, dan diberi uang miliaran rupiah.

Baca juga: Spanduk King of The King Muncul di Pasar Burung Nganjuk

"Saya enggak tahu-tahu apa-apa. Saya hanya ditunjuk jadi koordinator. Saya tertarik karena program (janji) itu," tutur dia.

Menurut Abdullah, ia pernah berkomunikasi melalui ponsel dengan Mr Pedro Presiden King of The King yang tinggal di Bandung.

Saat itu, Mr Pedro meyakinkan Abdullah tentang keberadaan harta yang tersimpang di Bank Swiss.

Selama jadi koordinator, menurut Abdullah sama sekali tidak ada kegiatan. Bahkan fotonya yang tersebar di spanduk tanpa sepengetahun dirinya karena semua telah diurus oleh Buntoha.

Baca juga: BKPSDM: Status Juanda, Petinggi King of The King, Adalah ASN Karawang

Menurutnya, ia bergabung dengan King of The King untuk mengisi waktu luangnya sebagai pensiunan karyawan swasta.

"Saya kira program itu benar. Padahal tipu muslihat. Sumpah, saya tidak mau ikut lagi," tutup Abdullah.

 

Foto profil whatsapp Petinggi King of The King, Juanda.WhatsApp kontak Juanda Foto profil whatsapp Petinggi King of The King, Juanda.
Petinggi King of The King adalah ASN di Karawang

Salah satu petinggi King of The King di Kabupaten Karawang adalah Juanda, seorang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkab Karawang yanng menjabat sebagai Kasi Kesos Kecamatan Banyusari.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang Asep Aang Rahmatullah mengatakan telah mengklarifikasi hal tersebut kepada Juanda.

Menurut Asep, Juanda bercerita telah bergabung dengan King of The King sejak tahun 2014 lalu. Selama bekerja, Juanda terbilang sebagai ASN yang taat.

Baca juga: Polisi Periksa 3 Orang Terkait King of The King

"Dari absensi bagus dan paham tugas dan tupoksinya," kata Aang.

Aang mengaku masih mempelajari apalah Juanda akan mendapatkan sanksi karena selama ini Juanda selalu melaksanakan kewajibannya sebagai ASN dan tidak ada yang melapor telah dirugikan.

Meski begitu, tambah Aang, pihaknya terus memantau aktivitas Juanda selama bekerja. "Kami monitor terus," ungkapnya.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 27 Januari 2020, Juanda sempat mengklaim King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Baca juga: King of the King Masuk Kalimantan Timur, Polisi Periksa 2 Petinggi

Juanda juga mengklaim bahwa King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia. Pertama yaitu Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).

King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.

Dia juga menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

Baca juga: Berfoto Kenakan Seragam ASN, Petinggi King of The King Bertugas di Kabupaten Karawang?

"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti," kata dia.

Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat, tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.

 

Spanduk King of The King di Kota Tangerang ditertibkan Polisi dan Satpol PP, Senin (27/1/2020)Istimewa Spanduk King of The King di Kota Tangerang ditertibkan Polisi dan Satpol PP, Senin (27/1/2020)
Spanduk terpasang di Tangerang hingga Nganjuk

Selain di Kalimantan Timur, spanduk King of The King juga terpasang di Kota Tangerang dan telah ditertibkan oleh Satpol PP.

Senin (27/1/2020), Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto, spanduk yang bertulis cetak tebal merah "King of The King YM (Yang Mulia) Soekarno, Mr Dony Pedro" itu terpasang sudah dua minggu lamanya.

Spanduk King of The King juga ditemukan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Pemasangan spanduk di Nganjuk sempat viral di media sosial.

Baca juga: Ramai soal Sunda Empire hingga King of The King, Roy Suryo: Cuma Wayang

Dalam video tersebut, terdengar suara seorang perempuan yang menyebut pembentangan spanduk itu sebagai sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia.

Perempuan tersebut juga menyebut bahwa sosialisasi digelar di Pasar Burung Warujayeng.

"Kami juga mengucapkan selamat datang kepada yang mulia Dony Pedro, kami sedang sosialisasi di Nganjuk," kata perempuan tersebut seperti yang terdengar di dalam video.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (30/1/2020) mengatakan video tersebut direka oleh pasangan suami istri pada 31 Desember 2019 lalu sekitar pukul 09.00 WIB di Pasar Burung Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Baca juga: Polisi Akan Periksa Petinggi King of The King

"Keduanya bergabung dengan Kerajaan King of The King sejak November 2019, karena diajak oleh seorang bernama Suko, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom," kata Trunoyudo.

Video tersebut dibuat untuk laporan kepada Donny Pedro yang disebut sebagai pimpinan tertinggi King of The King.

Selain di pasar burung, pasangan suami istri tersebut juga memasang di beberapa titik lainnya di Kota Nganjuk.

Baca juga: Pemasang Spanduk King of The King di Kota Tangerang Tergiur Imbalan dari Raja

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton, Farida Farhan, Singgih Wiryono,
Achmad Faizal | Editor : Khairina, Aprillia Ika, Jessi Carina, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com