Salin Artikel

Fakta King of The King, ASN Karawang Telibat hingga Petinggi di Kaltim Dijerat Pasal Penipuan

Buntoha adala Ketua Koordinator Indonesia Mercusuar Dunia King of The King dan Zakaria adalah Koordinator Kalimantan Timur.

Mereka diamankan setelah lima spanduk terkait King of The King beredar di wilayah tersebut.

Spanduk tersebut bertuliskan, "Selamat datang Presiden King Of The King - Presiden Bank USB - Presiden PBB, Mr Dony Pedro, Kutai Timur, Kalimantan Timur"

"Pembukaan aset amanah Allah SWT yang agung tanggal 25 November 2019 sampai 30 Maret 2020, untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke".

"Mr Dony Pedro melunasi hutang Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Di spanduk tersebut terdapat foto lima pengurus dengan jabatan di King of The King Kalimantan Timur dan foto Mr Donny Pedro.

Kasat Reskrim Polresta Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra mengatakan ada 40 orang anggota jaringan King of The King di Kutai Timur.

Jaringan di Kalimantan Timur adalah perluasan jaringan King of The King yang ada di Bandung, Jawa Barat. Mereka mengklaim memiliki harta senilai Rp 120 miliar di Bank Swiss.

Dari pemeriksaan, dua petinggi tersebut mengaku memasak spanduk tersebut karena petinggi King of The King yang disebut Mr Dony Pedro akan datang ke Kutao Timur.

"Kata mereka dalam waktu dekat Mr Dony Pedro dari Bandung mau ke Kaltim, jadi mereka pasang spanduk," ungkap Ferry saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Mr Pedro yang sebut sebagai Presiden King of The King menetap di Bandung, Jawa barat.

Suharminto mengaku diminta untuk membayar Rp 1,7 juta kepada Zakaria, koordinator Kalimantan Timur agar bisa menjadi anggota.

Untuk anggota yang tidak mampung, bisa membayar Rp 1,7 juta denga cara mencicil.

Kepada Suharminto, para petinggi King of The King menjanjikan dana Rp 3 miliar pada Agustus 2019 lalu.

Namun hingga saat ini dana yang dijanjikan tersebut tak kunjung cair.

Kasat Reskrim Polresta Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra menjelaskan ada 93 orang yang tertipu dengan total kerugian mencapat Rp 50 juta.

Polisi telah menyita barang bukti antara lain buku rekening, bukti transfer, dan dokumen lain yang menunjukkan kekayaan fiktif dan dua tersangka.

Abdullah mengaku tak paham dengan istilah King of The King dan Indonesia Mercusuar Dunia meski dirinya jadi koordinator wilayah Kutai Timur.

"Saya enggak tahu. Hanya tahu kepanjangannya IMD (Indonesia Mercusuar Dunia)," kata Abdullah, Kamis (30/1/2020).

Ia mengatakan bergabung dengan King of The King karena dinajikan kesejahteraan, bangun rumah orang miskin, pesantren, masjid, pertanian, dan diberi uang miliaran rupiah.

"Saya enggak tahu-tahu apa-apa. Saya hanya ditunjuk jadi koordinator. Saya tertarik karena program (janji) itu," tutur dia.

Menurut Abdullah, ia pernah berkomunikasi melalui ponsel dengan Mr Pedro Presiden King of The King yang tinggal di Bandung.

Saat itu, Mr Pedro meyakinkan Abdullah tentang keberadaan harta yang tersimpang di Bank Swiss.

Selama jadi koordinator, menurut Abdullah sama sekali tidak ada kegiatan. Bahkan fotonya yang tersebar di spanduk tanpa sepengetahun dirinya karena semua telah diurus oleh Buntoha.

Menurutnya, ia bergabung dengan King of The King untuk mengisi waktu luangnya sebagai pensiunan karyawan swasta.

"Saya kira program itu benar. Padahal tipu muslihat. Sumpah, saya tidak mau ikut lagi," tutup Abdullah.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang Asep Aang Rahmatullah mengatakan telah mengklarifikasi hal tersebut kepada Juanda.

Menurut Asep, Juanda bercerita telah bergabung dengan King of The King sejak tahun 2014 lalu. Selama bekerja, Juanda terbilang sebagai ASN yang taat.

"Dari absensi bagus dan paham tugas dan tupoksinya," kata Aang.

Aang mengaku masih mempelajari apalah Juanda akan mendapatkan sanksi karena selama ini Juanda selalu melaksanakan kewajibannya sebagai ASN dan tidak ada yang melapor telah dirugikan.

Meski begitu, tambah Aang, pihaknya terus memantau aktivitas Juanda selama bekerja. "Kami monitor terus," ungkapnya.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 27 Januari 2020, Juanda sempat mengklaim King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Juanda juga mengklaim bahwa King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia. Pertama yaitu Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).

King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.

Dia juga menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti," kata dia.

Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat, tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.

Senin (27/1/2020), Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto, spanduk yang bertulis cetak tebal merah "King of The King YM (Yang Mulia) Soekarno, Mr Dony Pedro" itu terpasang sudah dua minggu lamanya.

Spanduk King of The King juga ditemukan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Pemasangan spanduk di Nganjuk sempat viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terdengar suara seorang perempuan yang menyebut pembentangan spanduk itu sebagai sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia.

Perempuan tersebut juga menyebut bahwa sosialisasi digelar di Pasar Burung Warujayeng.

"Kami juga mengucapkan selamat datang kepada yang mulia Dony Pedro, kami sedang sosialisasi di Nganjuk," kata perempuan tersebut seperti yang terdengar di dalam video.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (30/1/2020) mengatakan video tersebut direka oleh pasangan suami istri pada 31 Desember 2019 lalu sekitar pukul 09.00 WIB di Pasar Burung Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

"Keduanya bergabung dengan Kerajaan King of The King sejak November 2019, karena diajak oleh seorang bernama Suko, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom," kata Trunoyudo.

Video tersebut dibuat untuk laporan kepada Donny Pedro yang disebut sebagai pimpinan tertinggi King of The King.

Selain di pasar burung, pasangan suami istri tersebut juga memasang di beberapa titik lainnya di Kota Nganjuk.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton, Farida Farhan, Singgih Wiryono,
Achmad Faizal | Editor : Khairina, Aprillia Ika, Jessi Carina, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/01/06070051/fakta-king-of-the-king-asn-karawang-telibat-hingga-petinggi-di-kaltim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke