Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi King of The King Kaltim Baru Sadar Tertipu Setelah 2 Teman Tersangka

Kompas.com - 30/01/2020, 22:02 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Abdullah (65), warga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur ditunjuk jadi Koordinator Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) King of The King di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Dia baru sadar tertipu setelah dua temannya ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (30/1/2020).

Keduanya, Buntoha (45) sebagai Ketua IMD Kaltim dan Zakaria (54) sebagai Koordinator Kaltim.

Abdullah mengatakan, ia tergiur karena termakan janji bayar utangnya dan utang negara.

Baca juga: King of the King Masuk Kalimantan Timur, Polisi Periksa 2 Petinggi

Selain bayar utang, dia juga dijanjikan kesejahteraan, bangun rumah orang miskin, pesantren, masjid, pertanian, dan diberi uang miliaran rupiah.

"Ternyata semua itu tipu setelah dibongkar polisi," ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Abdullah menuturkan, selama ini, dua pimpinannya yang kini jadi tersangka, menarik biaya pendaftaran dari anggota. Jika ada anggota yang tak mampu bayar Rp 1,7 juta, bisa mencicil.

Tapi, dirinya tak pernah menikmati uang itu. Dia sudah diperiksa polisi tapi tak terbukti menikmati pungutan liar itu.

"Saya enggak tahu-tahu apa-apa. Saya hanya ditunjuk jadi koordinator. Saya tertarik karena program (janji) itu," tutur dia.

Abdullah mengaku tak paham dengan istilah King of The King. Begitu juga dengan Indonesia Mercusuar Dunia meski dirinya jadi koordinator wilayah Kutai Timur.

"Saya enggak tahu. Hanya tahu kepanjangannya IMD (Indonesia Mercusuar Dunia)," kata Abdullah.

Baca juga: Dua Petinggi King of The King di Kaltim Ditetapkan Sebagai Tersangka

Awal jadi anggota, dirinya pernah komunikasi dengan Mr Donny Pedro yang disebut-sebut sebagai Presiden King of The King melalui sambungan telepon.

Mr Pedro menetap di Bandung, Jawa Barat.

Dalam pembicaraan itu, menurut Abdullah, Mr Pedro meyakinkan dirinya tentang harta kekayaan triliunan rupiah tersimpan di Bank Swiss.

"Saya enggak tahu apa, saya percaya saja," tuturnya tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com