KOMPAS.com- Warga Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Ismawati mengaku sering tak tidur semenjak abrasi mengikis tanah di Sungai Enim.
Sebab, rumahnya terancam ambruk akibat terjadinya abrasi tersebut.
Saat ini, lahan 8 meter dengan panjang 100 meter di sisi Sungai Enim sudah runtuh.
Akibat runtuhnya tanah yang menjadi pondasi sejumlah rumah, dinding rumah menjadi retak.
Ismawati mengaku sangat ketakutan. Hidupnya menjadi tak tenang.
"Takut, Pak, apalagi jika hujan deras turun, saya sering tidak tidur malam, khawatir jika tanah kembali longsor terutama yang ada di bawah rumah kami," ungkap ibu rumah tangga tersebut.
Baca juga: 103 Rumah di Pulau Ambo, Sulawesi Barat, Terancam Tenggelam akibat Abrasi
Warga lainnya, Edi Sudirman mengatakan, rumahnya menjadi salah satu yang berpotensi terdampak abrasi.
"Lihat sendiri rumah saya, pak. Sudah hampir hancur, tinggal nunggu robohnya saja," kata dia
Ia mengaku sudah berulang kali membuat laporan perihal rumah warga yang terancam ambruk pada pemerintah.
Apalagi abrasi sungai sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Kondisinya semakin parah semenjak tahun 2019.
Edi khawatir rumahnya dan empat rumah warga lainnya ambruk ke sungai jika pemerintah tidak memberikan solusi.
"Pemerintah sudah datang tapi tidak ada solusi, melapor-melapor, tanda tangan-tanda tangan tapi tidak ada kelanjutan," kata dia.
Selain rumah terancam ambruk, sejumlah pohon sudah jatuh ke sungai akibat abrasi.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria | Aprilia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.