Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 10:08 WIB
Amriza Nursatria,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MUARA ENIM, KOMPAS.com - Abrasi sungai terjadi di sisi Sungai Enim Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Abrasi itu terjadi akibat aliran deras  Sungai Enim yang meluap sehingga meruntuhkan tanah di sisi sungai.

Saat ini lahan 8 meter dengan panjang 100 meter tanah sudah runtuh akibat abrasi tersebut.

Abrasi itu juga menyebabkan sedikitnya lima rumah terancam ambruk ke sungai.

Pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat bibir Sungai Enim di lokasi tersebut  yang jatuh ke sungai menimbulkan cerukan tanah di pinggir sungai.

Baca juga: Demam dan Batuk, Seorang Pekerja Asal China Diisolasi di RSUD Muara Enim

Lima rumah terancam roboh

Abrasi itu juga  menyebabkan tanah yang menjadi pondasi sejumlah rumah di sisi sungai runtuh sehingga membuat dinding rumah menjadi retak.

Sejumlah pohon roboh jatuh ke sungai akibat terkena abrasi tersebut.

Edi Sudirman,  warga sekaligus pemilik rumah mengatakan,  abrasi di sungai  itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan   mulai tahun 2019 kondisinya semakin parah.

Edi juga mengaku sudah berulang kali melaporkan soal abrasi tersebut ke pihak pemerintah namun belum ada tanggapan.

Edi khawatir jika tidak segera dilakukan upaya antisipasi berupa pemasangan bronjong atau pengedaman di sisi sungai maka rumahnya dan empat rumah warga lainnya akan ambruk ke sungai.

Baca juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Seorang Pengendara Motor di Muara Enim Terluka

Minta pemerintah peduli

“Lihat sendiri rumah saya pak sudah hampir hancur, tinggal nunggu robohnya saja, pemerintah sudah datang tapi tidak ada solusi, melapor-melapor, tanda tangan-tanda tangan, tapi tidak ada kelanjutan” katanya  

Sementara Ismawati, ibu rumah tangga yang juga pemilik rumah mengaku sejak terjadi abrasi atau tanah longsor di sisi Sungai Enim yang tepat di belakang rumahnya tersebut hidupnya menjadi tidak tenang.

Setiap malam terutama jika hujan turun ia bersama empat keluarga lainnya mengaku tidak bisa tidur karena khawatir jika tanah di bawah rumahnya longsor terus arus sungai.

“Takut pak, apalagi jika hujan deras turun, saya sering tidak tidur malam khawatir jika tanah kembali longsor terutama yang ada di bawah rumah kami,” katanya

Edi Sudirman dan Ismawati sendiri berharap pihak pemerintah segera melakukan upaya pengedaman maupun memasang bronjong supaya abarsi tersebut dapat dihentikan.

Baca juga: Banjir di Muara Enim, BPBD Siagakan 8 Perahu Karet untuk Evakuasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com