MUARA ENIM, KOMPAS.com - Abrasi sungai terjadi di sisi Sungai Enim Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Abrasi itu terjadi akibat aliran deras Sungai Enim yang meluap sehingga meruntuhkan tanah di sisi sungai.
Saat ini lahan 8 meter dengan panjang 100 meter tanah sudah runtuh akibat abrasi tersebut.
Abrasi itu juga menyebabkan sedikitnya lima rumah terancam ambruk ke sungai.
Pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat bibir Sungai Enim di lokasi tersebut yang jatuh ke sungai menimbulkan cerukan tanah di pinggir sungai.
Baca juga: Demam dan Batuk, Seorang Pekerja Asal China Diisolasi di RSUD Muara Enim
Abrasi itu juga menyebabkan tanah yang menjadi pondasi sejumlah rumah di sisi sungai runtuh sehingga membuat dinding rumah menjadi retak.
Sejumlah pohon roboh jatuh ke sungai akibat terkena abrasi tersebut.
Edi Sudirman, warga sekaligus pemilik rumah mengatakan, abrasi di sungai itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan mulai tahun 2019 kondisinya semakin parah.
Edi juga mengaku sudah berulang kali melaporkan soal abrasi tersebut ke pihak pemerintah namun belum ada tanggapan.
Edi khawatir jika tidak segera dilakukan upaya antisipasi berupa pemasangan bronjong atau pengedaman di sisi sungai maka rumahnya dan empat rumah warga lainnya akan ambruk ke sungai.
Baca juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Seorang Pengendara Motor di Muara Enim Terluka
“Lihat sendiri rumah saya pak sudah hampir hancur, tinggal nunggu robohnya saja, pemerintah sudah datang tapi tidak ada solusi, melapor-melapor, tanda tangan-tanda tangan, tapi tidak ada kelanjutan” katanya
Sementara Ismawati, ibu rumah tangga yang juga pemilik rumah mengaku sejak terjadi abrasi atau tanah longsor di sisi Sungai Enim yang tepat di belakang rumahnya tersebut hidupnya menjadi tidak tenang.
Setiap malam terutama jika hujan turun ia bersama empat keluarga lainnya mengaku tidak bisa tidur karena khawatir jika tanah di bawah rumahnya longsor terus arus sungai.
“Takut pak, apalagi jika hujan deras turun, saya sering tidak tidur malam khawatir jika tanah kembali longsor terutama yang ada di bawah rumah kami,” katanya
Edi Sudirman dan Ismawati sendiri berharap pihak pemerintah segera melakukan upaya pengedaman maupun memasang bronjong supaya abarsi tersebut dapat dihentikan.
Baca juga: Banjir di Muara Enim, BPBD Siagakan 8 Perahu Karet untuk Evakuasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.