Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melacak Jejak Pembalakan Liar Hutan Lindung Sendiki yang Mulai Gundul

Kompas.com - 21/01/2020, 09:55 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Krisis air bersih hingga ancaman bagi hewan langka

Dampak negatif dari penebangan liar terhadap hutan lindung itu dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Masyarakat mengalami krisis air bersih dan merasakan panas yang semakin menyengat.

“Sumber mata air yang biasanya digunakan sudah mati, banyak orang yang beli air. Sumur-sumur mati semua,” kata Ketua KTH Maju Mapan Mochammad Firman.

Tidak hanya itu, pada Desember 2018 terjadi banjir yang merendam sejumlah rumah warga.

Banjir itu disebabkan oleh luapan air sungai, karena saat hujan deras melanda, laut sedang pasang.

Tidak hanya bagi masyarakat sekitar, habitat hewan langka yang ada di hutan lindung terancam punah.

Di hutan itu kerap ditemui burung rangkong dan sesekali ditemui burung elang jawa.  

Komandan Regu (Danru) Polisi Hutan (Polhut) KPH Malang Suryanto mengatakan, pihak Perhutani tidak bisa menindak pelaku penebangan liar itu.

Jika ada yang tertangkap, pihaknya akan menyerahkannya kepada pihak kepolisian setempat.

“Kalau ketangkap diserahkan ke kepolisian. Kalau Perhutani kan tidak bisa proses,” kata Suryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com