Sementara itu kondisi serupa juga terjadi di daerah Jombang, Jawa Timur.
Karena resah dengan mewabahnya hama tikus, para petani di salah satu desa di daerah setempat bahkan ada yang memanfaatkan relawan pemburu tikus.
Untuk satu ekor tikus dibeli dengan harga Rp 1.000 per ekor.
Perangkat Desa Pojok Kulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Misbachudin mengatakan, serangan hama tikus di desanya sebenarnya sudah lama terjadi.
Namun, selama dua tahun terakhir ini serangan hama tikus tersebut dianggap semakin marak, bahkan para petani terancam gagal panen.
Beragam cara untuk membasmi tikus, kata dia, sudah sering dilakukan. Mulai menyiapkan burung hantu, menyebar ular sawah, dan lainnya.
Namun demikian, strategi yang dianggap cukup efektif adalah dengan cara perburuan menggunakan senapan angin.
"Sekarang yang efektif ya dengan cara diburu," kata Misbachudin.
Berkaca pada pengalaman musim tanam sebelumnya, para relawan pemburu tikus bisa membunuh 6.000 ekor di lahan pertanian desanya.
Dengan upaya tersebut bisa mengurangi populasi tikus di persawahan milik petani di desanya.
Penulis: Moh. Syafií, Sukoco | Editor: Abba Gabrillin, David Oliver Purba
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.