Mawardi pun mengantisipasi agar sepeda motor warga yang datang agar tidak hilang. Dirinya Khawatir ada sepeda motor yang hilang.
“Saya usahakan agar yang berkunjung lebih sedikit, kalau langsung ditutup takut orang jauh-jauh datang melihat,” paparnya.
Baca juga: Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Eddy di Balik Banjir Surabaya
Sementara itu, Kapolsek Puger AKP Ribut Budiyono mengatakan, pohon menangis yang viral tersebut membuat resah sebagian kalangan. Pemilik pohon juga mengaku tidak bisa melakukan aktivitasnya untuk berkebun di dekat pohon akasia itu.
“Kami khawatir ini dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mencari keuntungan materi,” tuturnya.
Baca juga: Surat Terbuka Ratu Keraton Sejagat Jadi Viral, Sebut Gubernur Jateng Pak Ginanjar...
Untuk itu, polisi melakukan koordinasi dengan pemilik pohon akasia supaya pohon tersebut dipotong, lalu meminta Pemdes Mojosari dan Muspika Puger memberikan pengertian kepada masyarakat terkait fenomena pohon menangis.
Kejadian tersebut karena ada gesekan antara pelepa kelapa dan pohon akasia ketika tertiup angin.
“Supaya masyarakat berpikir secara logis,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.