Salin Artikel

Cerita di Balik Penemuan Pohon Menangis di Jember hingga Jadi Viral

Warga pun berbondong-bondong datang mencari kebenaran informasi tersebut ke Dusun Krajan Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember Jumaat (17/1/2020).

Mawardi, pemilik pekarangan, mengatakan, kasus tersebut sudah terjadi sekitar empat hari yang lalu.

“Awalnya keponakan saya, Aldi Fari yang berumur sekitar lebih dari tiga tahun bermain di belakang rumah,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (17/1/2020).

Lalu, anak tersebut berlari mendatangi ibunya dan bilang ada orang nangis.

“Ibunya tanya, mana ada orang nangis, lalu ikut ke belakang,” tuturnya.

Sang ibu lalu mendekatkan telinganya ke pohon tersebut dan merasa mendengar ada suara seperti perempuan yang sedang menangis.

Mawardi juga penasaran dan melakukan pengecekan dengan mendekati pohon tersebut.

Dia pun mengaku mendengar seperti suara tangisan perempuan remaja selama 30 detik. Namun dia meragukan suara tersebut dan menduga karena gesekan pohon.

Akhirnya, informasi itu pun disebarkan pada keluarga, tetangga hingga masyarakat lain. Anak SD mendengar kabar tersebut lalu datang membawa temannya.

“Anak TK juga datang membawa temannya hingga akhirnya warga berdatangan,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut dia, setelah informasi tersebar di Facebook, banyak warga yang penasaran. Sampai sekarang, warga masih berdatangan.


Mawardi pun mengantisipasi agar sepeda motor warga yang datang agar tidak hilang. Dirinya Khawatir ada sepeda motor yang hilang.

“Saya usahakan agar yang berkunjung lebih sedikit, kalau langsung ditutup takut orang jauh-jauh datang melihat,” paparnya.

Sementara itu, Kapolsek Puger AKP Ribut Budiyono mengatakan, pohon menangis yang viral tersebut membuat resah sebagian kalangan. Pemilik pohon juga mengaku tidak bisa melakukan aktivitasnya untuk berkebun di dekat pohon akasia itu.

“Kami khawatir ini dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mencari keuntungan materi,” tuturnya.

Untuk itu, polisi melakukan koordinasi dengan pemilik pohon akasia supaya pohon tersebut dipotong, lalu meminta Pemdes Mojosari dan Muspika Puger memberikan pengertian kepada masyarakat terkait fenomena pohon menangis.

Kejadian tersebut karena ada gesekan antara pelepa kelapa dan pohon akasia ketika tertiup angin.

“Supaya masyarakat berpikir secara logis,” tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/18/07000031/cerita-di-balik-penemuan-pohon-menangis-di-jember-hingga-jadi-viral

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke