Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan SDN di Kaki Gunung Walat Lantainya Retak-retak, Diduga karena Tanah Bergerak

Kompas.com - 11/01/2020, 12:44 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Epi menambahkan, untuk Sabtu (11/1/2020) ini tidak ada proses KBM. Proses KBM kembali rutin dimulai Senin (13/01/2020) lusa.

Tunggu kajian tim ahli

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin menuturkan, setelah melihat ke seluruh ruang yang rusak, mulai ruang kelas dan kantor, baik bentuk dan model kerusakannya hampir sama dan serupa.

Baca juga: Tembok Retak-retak akibat Pergerakan Tanah, 2 Ruang SD di Banjarnegara Dikosongkan

''Hal ini bisa diindikasikan karena dampak pergerakan tanah. Bukan karena penguapan atau postur pasang keramiknya yang salah,'' tutur Khusyairin.

Dia mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengkaji dampak kerusakan di sekolah ini.

Apakah nantinya lokasi sekolah ini layak untuk diteruskan atau tidak layak atau masuk kategori zona merah.

''Bila sifatnya situasional atau insidentil saja, dan boleh dilanjutkan maka akan segera diperbaiki. Bila hasil kajian tidak dapat diteruskan atau berbahaya mengancam keselamatan jiwa harus direlokasi. Namun, perlu kajian oleh tim ahli,'' kata Khusyairin.

Prioritaskan sekolah rusak diperbaiki

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar yang juga meninjau lokasi SDN 10 Cibadak pada Jumat sore mengatakan, dalam penanganan sekolah ini perlu penanganan khusus dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.

''Saya minta untuk segera ditindaklanjuti, dan koordinasi dengan BPBD,'' kata Hera, selesai meninjau.

Baca juga: Tembok Retak-retak akibat Pergerakan Tanah, 2 Ruang SD di Banjarnegara Dikosongkan

Menurut Hera, saat ini kondisi cuaca sedang ekstrim, bencana-bencana harus diwaspadai sedini mungkin.

Makanya, bila ada potensi keretakan lebih besar di sekolah ini, harus segera diprioritaskan dalam penanganannya.

''Sekolah-sekolah rusak seperti ini harus diprioritaskan perbaikan, karena kerusakannya di luar dugaan. Langkah perbaikan ini untuk penyelamatan jiwa baik siswa maupun gurunya,'' ujar politikus muda itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com