BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Dua ruang kelas di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami retak-retak akibat pergerakan tanah.
Pergerakan tanah mulai muncul sejak awal musim hujan tahun ini. Namun, sekitar 10 hari terakhir, pergerakan tanah bertambah sehingga menyebabkan bagian tembok ruang kelas 4 dan 5 retak-retak.
Baca juga: 15 Rumah Rusak, Ratusan Warga Bantargadung Sukabumi Dihantui Bencana Tanah Bergerak
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, kedua ruang tersebut kini telah dikosongkan.
Kegiatan belajar mengajar dipindah ke ruang lainnya.
"Sudah tidak layak digunakan untuk belajar mengajar. Kami mengimbau kepada dewan guru agar tidak membiarkan murid memasuki area retakan di ruang kelas 4 dan 5 tersebut," kata Arief, saat dihubungi, Kamis (5/12/2019).
Arief mengatakan, pihaknya juga telah menyisir retakan tanah di desa tersebut. Retakan tanah sepanjang kurang lebih 500 meter membentuk tapal kuda.
Baca juga: Cerita Penyintas Bencana Tanah Bergerak: Ngeri, Waktu Hujan Deras Air Masuk Retakan Tanah...
"Retakan tanah membentuk tapal kuda, mahkota retakan berada di Dusun Sikenong, Desa Bantar. Retakan tersebut diperkirakan mengancam Dusun Ngalian wilayah Desa Suwidak," ujar Arief.
Untuk mengantisipasi dampak retakan tanah, kata Arief, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Wanayasa telah membuat alat deteksi dini tanah bergerak secara manual.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.