Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Tanah Bergerak di Trenggalek, Belasan Rumah Retak-retak

Kompas.com - 28/12/2019, 07:38 WIB
Slamet Widodo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Belasan rumah di Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (27/12/2019) rusak terdampak bencana tanah bergerak.  

Akibatnya,  tembok serta lantai permukiman warga ini mengalami retak ringan, dan juga ada yang mengalami kerusakan cukup parah, sehingga ditinggalkan oleh pemiliknya.

Kepala desa Melis Ferry Adi Kusuma mengatakan, sebanyak 15 rumah di desanya mengalami kerusakan akibat tanah bergerak.  

Lima rumah di antaranya mengalami kerusakan yang  menghawatirkan akibat retak-retak.

“Lima bangunan milik warga retak di bagian dinding dan lantai. Sedangkan lainnya, sudah mulai retak dan berpotensi lebih parah lagi,” kata Ferry Adi Kusuma, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat.

Rumah warga yang mengalami kerusakan parah akibat tanah bergerak adalah milik Sujiati (54). Ia tinggal di RT 09, RW 04 desa Melis. 

Rumah yang tergolong sederhana ini mengalami kerusakan cukup parah, di bagian halaman, menjalar ke teras hingga dalam rumah.

Baca juga: Masih Ada Potensi Bencana Tanah Bergerak yang Ancam Warga Sukabumi

Kedalaman retakan hingga 1 meter

Lantai dan dan tembok rumah milik Sujiati ini retak dengan lebar sekitar 5 cm-50 cm, dengan kedalaman mencapai 1 meter hingga lebih.  

Akibatnya, pintu utama rumah ini tidak bisa ditutup rapat maupun dibuka lebar. 

Karena Sujiati merasa khawatir, ia memilih meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari lokasi.

“Ngoten niku, pintu sampun mboten kenging dibuka, nggih mboten kenging ditutup. Keganjel mester rusak (Seperti itu, pintu sudah tidak bisa dibuka, juga tidak bisa ditutup. Terganjal lantai yang rusak),” ujar Sujiati saat rumahnya ditinjau oleh satuan Polsek Gandusari, Jumat.

Sementara itu, rumah warga lain bernama Tasmi (60) juga mengalami kerusakan akibat tanah bergerak ini. Bagian tembok seluruh ruangan mengalami retak, hingga merusak pilar plafon. 

Pemilik rumah merasa khawatir, karena setiap hari proses tanah retak terus terjadi, dan keretakan pada tembok semakin lebar.

Meski demikian, pemilik rumah belum mengungsi, dan masih menempati rumah yang rusak ini karena dinilai masih dalam batas aman.

“Plafon bagian ruang tengah dan bagian kamar, baru tadi pagi jatuh. Dan retak sampai sekarang masih bertambah,” kata Tasmi.

Baca juga: 15 Rumah Rusak, Ratusan Warga Bantargadung Sukabumi Dihantui Bencana Tanah Bergerak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com