KOMPAS.com - Pasca-banjir bandang yang menerjang Lebak, Banten, pada 1 Januari 2020, sejumlah jembatan di wilayah ini ambrol atau pun putus. Akibatnya, sejumlah desa pun terisolir.
Pantauan KompasTV di Kecamatan Sajiran pada Senin (6/1/2020) siang, sebuah jembatan yang menjadi penghubung antarkecamatan, yakni Kecamatan Sajiran, Kecamatan Subang, Kecamatan Muncang, hingga Kecamatan Gunung Kencana, ambrol.
Tampak besi jembatan yang berdiri sekitar 10 meter dari permukaan sungai Ciberang dengan kedalaman 6-8 meter sampai bengkok terkena dampak banjir.
Di jembatan juga banyak sisa sampah kayu dari pegunungan Halimun Salak, yang terbawa banjir.
Baca juga: Fakta Pasca-banjir Bandang di Lebak, Akibat Penambangan Ilegal hingga 19 Bangunan Sekolah Rusak
Data yang dihimpun KompasTV menyebutkan, jembatan di Kecamatan Sajiran ini merupakan satu dari 28 jembatan di Lebak, Banten yang putus atau ambrol.
Di Kecamatan Sajiran sendiri, kendaraan harus memutar dengan jarak tempuh 1 jam. Sementara warga dan relawan menggunakan dua perahu karet untuk lalu lalang serta memberikan bantuan.
Saat ini memang perahu karet untuk penyeberangan ini masih kurang, sebab hanya ada dua yang beroperasi. Sehingga, satu perahu karet yang kapasitasnya 6 orang diisi hingga 12 orang.
Salah satu relawan Dompet Dhuafa, Bojek mengatakan, banyak warga yang enggan menggunakan pelampung karena ingin cepat sampai dan merasa aman.
Sementara untuk menyeberang sungai tersebut dibutuhkan waktu sekitar lima menit dengan kondisi arus yang deras.
Baca juga: Korban Banjir Bandang Lebak Bakal Dapat Uang Sewa Rumah Rp 500 Ribu
"Sekali naik maksimal 6 orang, karena kondisi bencana bisa sampai 10-12 orang. Kalau kondisi penumpang terlalu banyak, kami akan ingatkan takutnya tidak memadai perahunya," kata Bojek dalam siaran live KompasTV, Senin (6/1/2020).
"Kami tawarkan pelampung, tapi ada beberapa warga yang enggan menggunakan karena merasa aman, mereka ingin lebih cepat naik menyeberang tidak mau ribet pakai alat penyelamatan diri," lanjutnya.
Salah satu ketua RT di Sajira Barat, Arhani, mengatakan jembatan di Sungai Ciberang yang jebol merupakan kembatan penghubung yang penting. Sebab selain mengkoneksikan desa, juga mengkoneksikan sejumlah kecamatan di Lebak.
"Ini jembatan yang penting," katanya saat ditemui di lokasi penyeberangan di Sungai Ciberang, di Kecamatan Sajiran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.